Minggu, 01 April 2012

Muamar Khadafi- The Old Lion from Libya


Ini adalah tugas KSPK. hanya ingin berbagi pandangan kepada teman-teman saja :)

Menurut saya tokoh yang punya pengaruh besar untuk dunia salah satunya Muammar Khadafi. Tokoh yang besar tidak selalu orang yang bersih dan tanpa cela. Justru dengan dua sisi karakter yang dimilikinya membuat kita lebih bijak dalam memberikan penilaian.  Kita masih ingat bagaimana peliknya gerakan revolusi Libya sebagai imbas dari pergolakan politik di Mesir dan Afrika Utara. Dan akhirnya rezim Khadafi tumbang di tangan rakyatnya sendiri dan tentara NATO.

Muammar Khadafi sejak lahir hidup di tengah kerasnya kehidupan khas timur tengah. Masa kecilnya diawali di sebuah sekolah dasar Muslim di kota Sabha. Sejak saat itu lah pengetahuannya tentang Arab dimulai. Dan cita-citanya untuk mempersatukan bangsa Arab mulai tumbuh sedikit demi sedikit. Khadafi sangat terinspirasi oleh perjuangan Palestina dalam memperoleh kemerdekaan. Dia merasa mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan perdamaian di antara Negara-negara Arab. Kemudian hal itu dia pegang teguh sebagai falsafah hidupnya. Inilah yang membuatnya beda dari pemimpin dunia yang tidak sanggup mempertahankan idealism hanya untuk trade off kepentingan golongan.
Khadafi dan sekelompok kecil teman-temannya yang dia temui di sekolah ini kemudian membentuk kepemimpinan utama dari sebuah kelompok revolusiner militan yang kelak merebut kekuasaan negara Libya. 

Inspirasinya adalah pemimpin Mesir Gamal Abdul Nasser yang berhasil naik tahta setelah meminta persatuan Arab dan menghujat Barat. Khadafi seorang yang berorientasi tujuan. Dia tahu bagaimana mewujudkan ambisi untuk bisa duduk di tampu kepemimpinan. Khadafi juga seorang yang tidak mudah menyerah. Dia tidak berhenti membangun manuver politiknya meskipun telah dikeluarkan dari sekolah di Sabha.
Keberaniannya yang patut diacungi jempol. Pangkatnya yang hanya seorang kolonel berhasil menggulingkan Raja Idris pada 1969. Khadafi adalah seorang anti imperialis yang dia campurkan  dengan ajaran Islam. Di satu sisi, hal ini sangat positif. Dia memperbolehkan penguasaan aset perusahaan kecil, namun perusahaan besar murni dikontrol pemerintah. Rakyat Libya sangat sejahtera dengan berbagai tunjangan yang diberikan. Antara lain Subsidi pernikahan, sumbangan alat pertanian, harga BBM yang sangat murah karena limpahan minyak yang mereka kelola sendiri.

Namun sifat Khadafi yang sangat dominan dan emosional membuatnya justru lebih menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. dia mengaku sebagai otak dalam berbagai berbagai insiden seperti penempakan pesawat AS hingga puncaknya tragedy Lockerbie. Dia cenderung bersikap memusuhi semua otoritas dan sangat tidak terbuka terhadap pengaruh luar. Beberapa kali Libya berseteru dengan Chad dan Mesir karena permasalahan yang sepele. Dia tidak konsekuen dengan impiannya dulu, mempersatukan bangsa Arab.

Tidak bisa kita pungkiri sebaik apa pun kepada rakyat, dia tidak bisa menghilangkan jiwa militer yang telah dominan. Dia tidak jera berbuat kekerasan walaupun sudah dihukum atas tragedi kemanusiaan yang dilakukan terhadap mahasiswa dan tahanan penjara. Jarang sekali dia bisa menyelesaikan masalah dengan cara diplomasi sampai pada saat dunia sepakat mengembargo Libya. Khadafi yang mudah tertekan langsung merapat ke Barat untuk memperbaiki hubungan. Sampai akhirnya Khadafi harus menyerah di tangan warganya sendiri lewat aksi pergolakan reformasi, ada satu kalimat yang mungkin akan terus diingat “Saya tidak akan pernah meninggalkan wilayah nenek moyang yang telah mengorbankan dirinya bagi saya”

Bagaimana Khadafi semasa hidupnya, kurang bijak rasanya jika kita tidak melihatnya dari dua sisi yang berbeda. Khadafi membuktikan bahwa dia akan berjuang untuk Libya sampai akhir.

0 komentar:

Posting Komentar