Rabu, 30 Oktober 2013

Adha 2013's Essentials: First Attempt to The Society :)

firstly, i wanna say happy Eid Adha for you moslem all over the world, may Allah always give his guidance to us knowing the meaning of sacrifation and live only for hereafter life. Nabi Ibrahim and Nabi Ismail taught us to be more generous and loyal to Allah, it's truly a belief. Belief that Allah will give us the best we need, not what we want. finally, they're so sincere laying their life to Allah, only to Allah. and that's it, Allah admitted their loyalty and aborted all the command to Ibrahim and Ismail cause it was proven as well.

as long as i live, i always spend my Adha holiday staying at home leisurely as if it didn't occurs anything unless Ied pray after subuh to the neighbourhood mosque simultaneously. after praying, we do som. however, time by time i grow up at least interacted with many people around me, i realize that i have participated nothing to the society. i feel i just 'stay in for myself with society aparted from me. for all my good sake.

then i heightened my guts and desire to
The 





Minggu, 29 September 2013

IKKP: A Moment to Remember :)

"I don’t feel very much like Pooh today," said Pooh. "There there," said Piglet. "I’ll bring you tea and honey until you do." -A.A. Milne, Winnie the Pooh
Petikan percakapan antara Pooh dan Piglet yang sangat sederhana tapi dapat dengan mudah menyentuh hati siapa saja yang mendengarnya.  Seorang sahabat tidak hanya ada ketika kamu tersenyum bahagia, namun juga ketika kamu bermuram durja dan menganggap dunia ini tidak berpihak padamu. Jika dia selalu ada, bersyukurlah karena kamu telah mempunyai salah satu harta terbesar dalam hidupmu J


Tiga tahun bersama, menjalani kehidupan kampus dengan problematika yang beragam tidak. itu pun yang dirasakan oleh Ikatan Keluarga Kabupaten Pati khususnya angkatan 2009. Tibalah saatnya kami di penghujung jalan tepat di depan menunggu jalan untuk ditapaki masing-masing menuju masa depan. Kita tahu bahwa cepat atau lambat perpisahan itu akan terjadi. ketika kita sudah fokus untuk menggapai mimpi yang selama tiga tahun kita rangkai dengan peluh dan duri. Namun, perpisahan adalah sebuah keniscayaan bukan? Kita hanya tinggal menunggu waktu saja. ketika hal itu tiba maka bawalah semua kenangan bersama dan ingatlah bahwa mereka termasuk dalam tokoh yang membangun cerita dalam drama hidupmu. IKKP 09 sudah mencapai akhir cerita. Kami ingin menutupnya dengan manis, sehingga rencana melakukan perjalanan bersama langsung terbersit di benak kami.


Pada hari Rabu (18/9) IKKP Angkatan 2009 mengadakan kunjungan ke rumah salah satu anggota IKKP lainnya, Mauridatul Hany di desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti. Hany, begitu dia sering disapa, memang sering menjadi tujuan kami berwisata untuk sekedar melepas penat atau justru mencari aktivitas di tengah masa-masa menunggu ‘panggilan’ dari Kemenkeu yang terkadang menjemukan. Sudah sejak lama, Hany mengundang kami untuk datang ke rumahnya. Sejurus kemudian, mata kami langsung berbinar karena sudah mengetahui kebiasaan Hany ketika menjamu temannya yang singgah di rumahnya. Limpahan es kopyor dan sajian makanan laut akan membuat siapa pun yang pernah mengunjunginya ingin kembali lagi ke sana. Kopyor bukan menjadi barang yang langka dan mewah di sana. Pohon kelapa jenis kopyor tumbuh subur di daerah pesisir pantai yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara tersebut.


Rencana awalnya hanya anggota perempuan saja yang akan pergi ke sana, yaitu Milki, Lani, dan Fidei. Kami akan mengadakan perkumpulan rutin arisan yang bernama Arisan Permata. Walaupun namanya Arisan, kami tidak sungguh-sungguh mengadakan ritual arisan yang biasanya diadakan. Ini hanyalah sebutan untuk agenda kumpul dan curhat bareng antar sesame perempuan. Namun setelah dirasa akan cukup sepi jika Cuma kami bertiga sditambah sang tuan rumah, timbul ide untuk mengajak anak laki-laki. Kebetulan mereka memang ingin melancong ke rumah Hany untuk terakhir kali sebelum berangkat mengemban tugas Negara. that’s why it’s gonna be precious trip :’)


Sekitar 6 motor beriringan membelah jalan Pati-Trangkil yang sekedip pun tidak absen dari kendaraan. Begitu ramainya lalu lintas di jalan ini sehingga perjalanan agak sedikit terhambat. karena satu dan lain hal, Milki dan Lani memilih untuk mengendarai angkutan umum menuju Tayu. Ya, Kecamatan DUkuhseti memang berbatasan langsung dengan Kecamtan Tayu. Setelah sekitar 1,5 jam perjalanan, rombongan bikers dan umbalers sampai di rumah Hany yang tampak selalu sibuk karena diapit dengan aktivitas usaha bahan bangunan milik keluarga dan bengkel milik tetangga.


Kedatangan kami tidak hanya disambut oleh Hany, tapi juga 2 anak kecil yang tanpa sungkan memperkenalkan diri. Mereka adalah adik dan keponakan Hany yang hampir seumuran. Kunjungan kami pun semakin bersemangat walaupun cuaca di luar sangat menyengat. Alhamdulillah, Hany cepat merespon gerak gerik kami dengan menyajikan es kopyor untuk kami. belum cukup, datanglah satu baskom besar berisi bongkahan es batu dan serutan kelapa lezat itu bagi yang merasa kurang.


Makan siang mewah disiapkan Ibunda Hany untuk kami semua. Mewah karena lauknya yang berisi bermacam-macam hasil laut mulai dari kerang, udang, kepiting, hingga ikan membuat kami bingung menentukan pilihan. Terima kasih untuk jamuan yang menyenangkan ini, Hany J


Selepas makan, sholat, dan beristirahat sejenak, kami memutuskan untuk main ke pantai. Tidak seperti sebelumnya, kami mencoba merasakan sensasi pantai yang belum pernah kami datangi berkat rekomendasi Fidei. Lokasinya sangat dekat dengan Benteng Portugis yang sudah menjadi objek wisata yang umum. Sekitar 200 meter, ada pantai yang masih jarang dijamah orang, namanya Pantai Gua Manik. Topografinya yang menjorok ke laut dengan hamparan pasir dihiasi batu karang kecil mengingatkan saya dengan pantai-pantai eksotis di Gunung Kidul, Yogyakarta. Bedanya, disini masih sepi dan minim fasilitas untuk wisatawan. Makanya pantai ini hanya seperti objek wisata local untuk penduduk sekitar. Keuntungannya adalah kebersihan dan keasrian pantai ini masih tetap terjaga. Kami pun bisa bermain dengan leluasa layaknya anak kecil yang sudah lama tidak bermain air.


Yah, mumpung kami belum resmi menjadi orang dewasa (diangkat menjadi pegawai) momen-momen seperti ini tidak boleh terlewatkan.  Karena Kami tidak tahu kapan bisa berkumpul lagi secara fisik, bersenda gurau tanpa berpikir hal-hal yang selalu dipusingkan oleh orang dewasa. Jodoh, Karir, Rezeki sudah ada yang mengatur. Jalani saja kehidupan ini dengan bersungguh-sungguh dan ikhlas tanpa merasa iri terhadap orang lain, insya Allah hati jadi tenang J


Di hamparan pasir jernih ini, kami menuliskan IKKP 09 dan mengabadikan momen bersama, berharap suatu saat nanti bisa berkumpul lagi seperti ini dengan keadaan yang sudah berbeda. Semua sudah tersenyum menggapai mimpi masing-masing, menjadi orang yang kebih bermanfaat lagi bagi diri sendiri dan orang lain namun  tetap selalu bersyukur. Mungkin kita berpisah saat ini, namun sempatkanlah untuk mendoakan teman-teman agar bisa meraih sukses bersama dan tetap berpegang teguh pada agama. Karena sesuai friman Allah dalam Al Qur’an, tiap-tiap mukmin adalah saudara. Jadi harus saling menolong dan mendoakan :)

“Janganlah berjalan di depanku; aku tidak akan mengikutimu. Jangan pula berjalan di belakangku; aku tidak akan memimpinmu. Berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku.”(Albert Camus)

Semoga Sukses untuk IKKP 09! :))









:: original version of "IKKP: A Moment to Remember", one of post in ikkp-stan.com. check this out for further information about my homebase in Jakarta :))

Jumat, 26 Juli 2013

Trial and Yummy! #4: Bakpau isi Ayam Pedas: Enak & Menggemaskan!





Untuk 10 buah roti kukus yang besar

Bahan  dan bumbu isi:
- 250 gram dada ayam atau daging ayam, potong kecil, tipis panjang
- 1 butir bawang bombay, belah dua, iris tipis
- 1 sendok teh minyak wijen
- 1 sendok teh saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan kecap asin
- 5 sendok makan saus sambal botolan
- 4 sendok makan saus tomat botolan
- 1 sendok makan cabai rawit dihaluskan (jika kurang pedas)
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan roti:
Bahan starter/biang (A):
- 100 ml air hangat
- 2 1/2 sendok teh ragi instant, pastikan fresh dan cek tanggal kedaluarsa (saya pakai Saf Instan)
- 130 gram tepung Hongkong atau tepung pau (saya menggunakan tepung terigu protein tinggi Cakra Kembar)

Bahan untuk adonan roti (B):
- 370 gram tepung Hongkong atau tepung pau
- 125 gram gula pasir
- 2 1/4 sendok teh baking powder, pastikan masih fresh
- 5 sendok teh margarine/mentega putih, bisa menggunakan margarine biasa hanya saja adonan pau anda akan berwarna sedikit kekuningan.
- 1/4 sendok teh garam
- 100 - 115 ml air


Cara membuat:
Membuat isi roti kukus
Anda bisa membuatnya satu hari sebelumnya dan simpan di kulkas. 


Siapkan wajan, panaskan minyak. Masukkan potongan daging ayam, minyak wijen, saus tiram, kecap manis, kecap asin, aduk rata. Masak hingga daging ayam berwarna pucat dan empuk. Masukkan bawang bombay, merica, kaldu bubuk, aduk rata. Masak hingga bawang layu. Tambahkan saus tomat dan saus sambal, aduk rata dan masak hingga semua bahan matang dan ayam agak sedikit mengering. Cicipi rasanya, jika kuranga sin tambahkan sedikit garam. Angkat dan dinginkan. 

Membuat adonan roti
Starter/biang (A)


Siapkan mangkuk ukuran sedang, masukkan air hangat kuku dan ragi instant, aduk rata hingga ragi larut. Pastikan air jangan terlalu panas dengan mencelupkan ujung jari anda, jika air terlalu panas ragi akan mati. Masukkan tepung pau, aduk rata dan uleni sebentar hingga menjadi bola adonan yang kasar. Tutup dengan kain dan biarkan selama 15 menit. 

Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung pau yang telah diayak, tambahkan gula pasir, baking powder dan garam. Aduk rata. Masukkan adonan A (starter/biang saat ini terlihat mengembang dan ketika di buka adonan terlihat berongga-rongga). Tambahkan mentega putih dan air. Aduk dan uleni hingga semua bahan tercampur baik. Tambahkan air sedikit jika adonan terasa terlalu kering dan tercerai berai.


Uleni adonan hingga kalis dan tidak menempel di tangan. Anda bisa memindahkannya ke atas meja bertabur tepung untuk memudahkan menguleni adonan. Uleni selama 20 menit. Adonan yang terbentuk halus dan lentur. Bentuk menjadi bola. Olesi permukaan mangkuk bekas adonan dengan sedikit minyak, letakkan bola adonan di mangkuk, tutup dengan kain dan istirahatkan selama 1 - 1 1/2 jam. Adonan akan mengembang lebih dari 2 kali lipat. 


Kempiskan adonan, uleni sebentar untuk menghilangkan gas yang terperangkap di dalam adonna. Bagi adonan menjadi 10 bagian (berat @ 100 gram), jika anda akan membuat versi raksasanya seperti yang saya buat. Atau menjadi 20 bagian dengan berat masing-masing 50 gram. Bulatkan masing-masing potongan. 


Letakkan sepotong adonan diatas meja, gilas dengan kayu penggilas dengan ketebalan +1 - 1,5 cm, pastikan bagian tengah lebih tebal agar roti tidak berlubang dan pecah saat diisi dengan isian ayam. Berikan 1 1/2 - 2 sendok makan adonan isi (porsi takaran tergantung besar kecilnya roti yang akan anda buat). Tarik bagian pinggir adonan ke tengah dan gabungkan hingga semua bagian tepi adonan berkumpul di tengah dan menutupi adonan isi. Tekan ujung adonan dengan jari agar rapat dan tidak terbuka saat dikukus. Posisi roti saat dikukus bisa dua cara: roti di balik dan bagian yang smooth di atas atau biarkan saja seperti saat ini.


Alasi setiap bagian adonan roti dengan kertas minyak, saya menggunakan kertas minyak yang umum untuk mengalasi stoples kue kering. Lakukan hingga semua bagian adonan dan isi habis. Pastikan adonan selalu tertutup kain saat anda bekerja agar permukaan adonan selalu lembab. Tata adonan di atas meja/loyang, tutupi dengan kain bersih dan istirahatkan selama 15 menit. 

Panaskan dandang kukusan hingga airnya mendidih, masukkan adonan roti beserta dengan kertas minyak yang melekat di bagian bawahnya. Tata di dandang jangan sampai berdempetan. Dandang kukusan saya hanya muat 2 roti setiap kali mengukus. Tutup permukaan kukusan dengan kain putih, dan tutup dengan penutup dandang. Kukus selama 15 menit, hingga roti matang. 

Buka penutup kukusan, biarkan roti sejenak di kukusan agar sedikit mengeras. Roti yang masih panas sangat empuk sehingga mudah rusak saat diangkat. Letakkan roti di piring saji dan sajikan hangat-hangat. Enjoy!


copyright: Justtryandtaste.blogspot.com

Senin, 15 Juli 2013

Dear My Friend :')


Ini adalah tulisan orang yang patah hati. yap benar sekali. saya sedang patah hati. cara satu-satunya mengalihkan perhatian dari perasaan ini hanyalah dengan menumpahkannya dalam tulisan ini. bukankah patah hati merupakan hal yang biasa bagi 'anak muda' ? iya memang benar. tapi ini beda, benar-benar beda. karena saya patah hati dengan orang yang aku anggap dekat sekali 3 tahun ini. dan saya menyayangkan kecerobohan saya terlalu mengabaikannya tiga tahun terakhir ini. apa saya terlalu ignorant sampai-sampai saya tidak bisa memahami dan mengetahui impian dan cita-citanya? rencana jangka pendek jangka panjang, masalah yang mengganjal hatinya sampai harus dicolokkan sendiri ke mata saya. terpampang nyata dan jelas. di saat itu lah saya memang tidak bisa menjadi teman yang baik bagi siapa pun. teman ga mampu apalagi sebagai saudari. sister fillah must have extinct :l 

Patah hati ditinggal pacar bukankah hal biasa. kalau patah hati ditinggal nikah itu baru sesuatu. kali ini saya bukan ngomongin pacar atau TTM atau friendzone apalah itu. tapi saya ngomongin teman, sahabat, saudara (ini dari sudut pandang saya) berjibaku di STAN. teman satu atap. namun jarang sekali kami ngobrol dan pergi bersama, bercerita dan bermimpi tentang masa depan, saling mengingatkan dan memotivasi dalam kebaikan. justru dia lah yang selalu tampil dengan senyumnya yang tulus dan unyu tentunya. me? kadang senyum kadang jutek. kadang ceria, kadang muram. sepertinya belum pernah sekalipun saya melihat raut marah terlukis di air mukanya? that's the power oh sincere, patience, and husnudzon? banyak hal yang saya pelajari darinya. tidak cukup tiga tahun untuk mengenalnya sebuah sms masuk berhasil membuatku terbelalak dalam sekejap. ya, dia akan menggenapkan setengah din-nya dalam waktu dekat. kemungkinan besar tahun ini. bahkan kami jarang sekali membiacarakan soal munakahat kecuali ketika main-main ngledekin saya *miss that moment* 


Hal yang aku kagumi adalah hal yang membuatku berpikir keras mengapa dia seberani itu? dia masih muda. masih banyak mimpi yang sempat aku dengar darinya yang begitu menggebu kala itu. sikapnya yang ramah, ceria, baik membuat setiap orang irresistable to love her. dia sendiri tidak berharap untuk dicintai dalam arti sebenarnya oleh orang lain. cinta ya ketika nanti ikatan resmi di hadapan Allah sudah ada. ketika saya mendengar sepenggal proses perjalanan menuju sunnah Rasul ini membuat saya merinding. merinding karena takjub dengan "sami'a waato'na" (dengarkan dan kerjakan) kepada Allah melalui orang tuanya. 

Awalnya dia tidak pernah terbayang akan segera meningkatkan status menjadi seorang istri dalam waktu secepat ini. berpikir bahwa umur 25-an baru lah pantas dia menikah. hal ini juga yang saya tau ketika kami sedang share di kosan, a 'pajamas party' bahkan saya yang justru menargetkan lebih cepat belum punya nyali besar untuk mengeksekusi. nyali mungkin istilah yang paling mudah disampaikan dibanding kesiapan jasmani dan rohani. it seems lil more complicated. 

I ask her " why now?" "mungkin memang sudah waktunya mil Allah memberikan jodoh untuk aku" "kamu ingat ga ketika umurku menginjak 20 tahun kemarin aku pernah bilang sm kamu Milk 'World seems darker' mulai saat itulah aku sudah berpikir mengenai ini"

"maksud dari segala maksud adalah menghindari fitnah. sebab haditsnya gitu, kalau sudah ada orang shaleh yang datang tapi kita tolak, akan ada fitnah (entahlah apa fitnahnya)"

"kalau ngikutin hati dan logika ya belum siap, Milk. Tapi, apakah tahun depan siap? apakah 10 tahun lagi siap? learning by doing ceritanya =)" kata-katanya yang hanya berupa pesan singkat ini pun telah mampu menggambarkan tekadmu yang bulat, tanpa keraguan. walaupun aku tidak bisa melihat ekspresimu secara langsung. kamu selalu yakin dengan apa yang telah kamu putuskan. "aku ga nyangka ketika setelah aku lulus, selang beberapa waktu ada orang yang 'menanyakan' aku melalui Abi" "kenapa dengan ****?" "kirain pun nggak dengan dia Milk. tapi itulah ya. Abiku sudah tuma'ninah dengan orang ini. aku juga heran. sebelumnya pun ada yang nanyain aku (melihat sudah lulus kali ya)hehe. Tapi Abi bilang 'masih kecil' tentu saja sempat drama-drama air mata gitu Milk. tapi sekarang sudah settled. sudah dari bulan Februari pergulatan batin" "Aku pun ngga ada yang seneng sama seseorang (ada sih tapi sekadarnya) dan ga ada kriteria khusus untuk jadi calon suami. yang penting "Dipilihin Abi" 

Ga sadar, mata ini langsung basah setelah membacanya. mungkin sudah banyak cerita ukhti yang mengalami proses ta'aruf seperti ini. tapi baru kali ini saya menemui orang yang begitu dekat dan lumayan dikenal yang mengalaminya secara langsung. it's just too amazing. Allah make it her way so beautiful. "yang penting dipilihin Abi" that makes speechless since it's rare in this world bahkan ketika saya membayangkan posisi saya di tempatnya, sungguh sulit bagi saya untuk menerima. walaupun orang itu baik, tapi aku belum mengenalnya belum mengetahui perangainya. lalu bagaimana nanti menjalankan biduk pernikahan. kataorang memang pernikahan itu pacaran yang sesungguhnya, mulai dari nol. pedekate dan saling menyelami satu sama lain. 

How sweet it is if we get the process this right. however, maybe i am just too scared. bahkan ketika saya membayangkan bahwa pasangan yang sudah mengenal lama pun belum tentu terhindar dari riak-riak yang akan menerjang. maybe it's about the different meaning of love. married before love or love since married. aku akan selalu kagum dengan mereka yang telah memilih jodoh yang ditetapkan Allah untuk membimbingnya ke surga dengan berdiam dalam doa. tidak perlu aksi show off dan pengumbaran kalimat cinta. cinta tidak akan membantumu ke surga. rahmatNya lah yang bisa. bertemu dalam doa is sweeter than anything. could I? this process is right but i can't just accept it. my friend, my sister, you'll be heading the great path of your life. i just can hopefully wish you the best. the best family ever. semoga kalian menjadi keluarga pendakwah yang senantiasa melahirkan keturunan-keturunan yang menegakkan panji-panji kebenaran Islam. i can't imagine how wonderful yours is. insya Allah aku akan datang, melihatmu memakai mahkota duduk di pelaminan dengan seseorang yang harus membuatmu tersenyum. tidak perlu sepanjang waktu, cukuplah senyum kecil berseri yang seringkali mengembang di wajahmu. semoga kamu tetap ceria bahkan lebih daripada masa dulu. mungkin sekarang dan nanti aku akan menguraikan air mata. tapi ini adalah kebahagiaan untuk mengantarmu mengarungi bahtera yang penuh dengan riak. tenanglah dan percayakan semua pada nahkodanya. maka genggam erat dan jangan pernah berpikir untuk melepaskannya. karena kamu tau hanya dia yang akan menuntunmu ke surgaNya. walaupun belum sah, aku mau mengucapkan barakallahu lakuma wabaraka 'alaikuma wajama'a bainakuma fii khoir semoga menjadi pernikahan yang sakinah, mawadah, warahmah

Jumat, 28 Juni 2013

Trial and Yummy! #3: Roti Bun Susu

Selama di rumah Mbak, hasrat memasak saya semakin menjadi-jadi. entah kenapa suasana disini mendukung untuk berkreasi atau lebih tepatnya bereksperimen. bedanya dengan di rumah Pati adalah disini banyak kritikus yang siap mengomentari habis-habisan atas hasil masakan saya. yaitu ada mbak ida, mas ari, dan mas kholid. kalau mbak ida lebih ke protagonis karena dia sebagai tutor dadakan saya. makanya apabila dia menghujat masakan saya, berarti dia memaki dirinya sendiri. hahaha. beda halnya dengan mas ari dan mas kholid. mereka tidak pandang bulu kalau ngomongin yg minus-minusnya. lama kelamaan standar masakan enak menurut mereka semakin tinggi saja. toh kritikus cuma bisa komentar ya, kalau turun ke lapangan berani? dan saya masih bisa puk-pukin diri sendiri :p

kalau di Pati, kota kecil yang masih menjunjung tinggi niai kekeluargaan dan kekerabatan, acara pernikahan tidaklah sesimpel seperti yang biasanya terjadi di Jakarta. simpel dalam arti semua tamu yang akan diundang hanya diberikan secarik kertas pemberitahuan tanpa ada bingkisan atau makanan dari yang punya gawe. berbeda jika kita tinggal di Pati, hampir semua orang masih mempertahankan tradisi "weweh" atau hantaran makanan ke keluarga dan tamu. di keluarga saya masih lengkap baik berupa nasi berkat maupun roti. nasi berkat adalah makanan yang paling saya tunggu kalau sedang di rumah. entah kenapa nasi pemberian orang yang akan punya hajatan itu dengan berbagai macam lauk yang ditaruh di sebuah bakul plastik ini jauh lebih enak dari biasanya. kata orang-orang sih memang sesuai namanya, nasi berkat penuh dengan keberkahan karena teriring doa sesuai dengan acara yang hendak diselenggarakan. tapi kalau kita percaya sepenuhnya jatuhnya jadi musyrik. makanlah dengan senang hati karena orang lain telah bersusah payah memberikannya untuk kita :)

Selain nasi, weweh yang umum diberikan adalah roti. namun kebanyakan orang lebih memilih untuk memesan di berbagai toko bakery yang menyediakan paket untuk hajatan. pengalaman saya ikut memesan roti hajatan ini, banyak sekali pilihan yang ditawarkan tergantung budget yang dimiliki. semakin banyak rasa, harganya bisa menjadi dua kali lipat. hampir tiap minggu mendapatkan kiriman roti di rumah, rasa penasaran saya semakin meluap-luap ketika melihat penampakannya yang begitu menggoda. terlepas dari rasanya yang biasa-biasa saja. permukaannya yang mengkilap menyembul merekah dengan taburan keju dan teksturnya yang lembut. saya putuskan: saya harus bisa membuatnya!

Dan obsesi itu pun hilang menguap (nb. saya mudah gonta ganti passion). ketika saya di rumah mbak, setiap hari saya browsing resep menarik namun mudah. tadaaa... ada puding roti nih yang (kelihatannya) enak. oke, rencana sudah ditulis di papan tulis otak. saya cari bahan di dapur, hanya ada satu yang absen: roti itu sendiri. solusi yang harusnya semudah nyalain motor beberapa meter ke alfamart di muka gang berubah menjadi mission impossible ketika mbak menchallenge saya untuk membuat sendiri rotinya. woow, challenge accepted. daaan hasilnya lumayaaan memuaskan. sampai saya harus melupakan keinginan membuat puding roti karena belum bisa move on dari keindahan roti tawar bulat. kenapa jadi bulat? karena mbak tidak punya loyang untuk loaf. tapi akhirnya saya berhasil menuntaskan obsesi saya akan roti khas hajatan ini. alhasil, saya gunakan loyang cake yang 11-12 tapi hasilnya beda jauh. haha. alhamdulillah menyenangkan diri sendiri ternyata ga sulit ya :)

walaupun ga sulit karena hanya sebuah resep dasar roti manis, kita harus tetap teliti. apalagi resep yang saya terapkan ini agak berbeda dari biasanya. biasanya saya liat tv kabel disini dengan saluran AFC, Bake with Anna Olson membuat adonan roti tidak sampai 5 menit. jangan tanya apakah saya sudah coba, karena saya gatot dengan resep ini. mungkin harus punya peralatan yang plek sama dengan Bu Anna ini. haha. nah untuk yang sekarang saya contek resepnya mbak menggunakan adonan biang bernama Water Roux. biang ini terbuat dari Susu cair (atau bisa diganti dengan Susu Evaporated) dan tepung terigu. dimasaka di api kecil sambil diaduk terus sampai menjadi bubur halus. ngoomong-ngomong Susu Evaporated, udah pada tau kan cara buatnya? campurkan susu bubuk full cream (saya pakai Dancow) 3 sendok untuk 1 gelas air hangat. 

to the point, saya mau membagi resepnya untuk teman-teman ya. here we go~



210 gr tepung terigu Cakra Kembar
56 gr Tepung terigu Segitiga Biru
42 gr gula halus
20 gr susu bubuk
6 gr ragi
1/2 sdt garam
22 gr mentega cair
85 gr air/ susucair/ susu evaporated
84 gr water roux

untuk water roux:
50 ml tepung terigu cakra kembar
250 ml air/ susu      (campur, panaskan hingga jadi bubur halus)


yuk langsung ke cara buatnya ya :)
1. pertama, buat adonan biangnya terlebih dahulu. setelah menjadi bubur halus, jangan langsung diproses lagi. dinginkan, kalau perlu masuk kulkas
2. mikser semua bahan kering dan cair menjadi satu (jika tepung terigu 250 gr ke atas jgn pakai mikser yang kecil, karena akan hangus. pakai tangan saja)
3. pastikan adonan menjadi kalis dan lentur. untuk membuktikannya, tarik adonan ke atas, apabila tidak putus dan tidak menempel berarti sudah siap dioven
4. Resting adonan minimal satu jam sampai mengembang 2 kali lipat. setrlah itu tinju tinju adonan dan resting kembali setengah jam
5. setelah resting kedua, tinju-tinju lagi dan bagi adonan sama besar lalu bulatkan dan tegangkan permukaannya dengan cara menarik bagian atas ke bawah (hampir seperti membuat bakso). setelah tertata di loyang istirahatkan kembali selama 1 jam. lalu olesi eprmukaanya dengan kuning telur dan air agar mengkilap
4. panggang dalam suhu 175 derajat Celcius selama 45 menit

voila, makan selagi hangat ya. bisa juga diisi dengan selai favorit kamu

Minggu, 09 Juni 2013

Sure you can do!

jika kamu yang membaca ini adalah seorang perempuan pasti mengerti rasanya dipuji oleh orang. awalnya ini menjadi sebuah kebanggaan untuk kita. padahal tanpa kita sadari itu bisa jadi boomerang yang membuat kita kufur nikmat.

itu lah mungkin yang membuat saya merasa cepat puas ketika ada yang ngomong "kurusan mil". hal itu sungguh sangat lebih membahagiakan daripada dipuji "cantik" oleh orang, bahkan orang yang baru kamu kenal. jadinya bukan seneng malah risih. saya disini bukan bermaksud untuk geer atau gimana. tapi ingin menyemangati diri. baru dibilang begitu aja udah seneng padahalpandangan tiap orang kan berbeda. bisa saja dia bilang kurus untuk menghibur saya atau bahkan menyindir. entahlah, saya hanya berharap usaha saya diapresiasi. usaha? usaha dengan makan terus dan bermalas-malasan. saya kan udah main badminton kemarin? main sekali saja dibanggain, ga bisa-bisa lagi. mana nih usahanya mil? katanya mau menjaga kesehatan dan penampilan? kesehatan dan penampilan yang bukan untuk dipamerkan ke siapa-siapa, tapi untuk kebaikan diri sendiri.

just share uneg-uneg sih. semoga saya bisa memenuhi target. aamiin. :))

ps: gaunnya bagus ya. semoga bisa jadi personal designer untuk diri sendiri. dan di foto itu bukan saya

Jumat, 31 Mei 2013

Trial and Yummy #2: Banana Caramelized Pie

Assalamu'alaikum

Setelah melakukan sebuah langkah besar (menurut saya) dengan mempublikasikan resep trial and error kepada teman-teman, ternyata saya masih dalam kondisi semangat berapi-api untuk melanjutkan tren positif ini. ketagihan untuk menuliskan resep lagi disini. one step closer untuk lebih merealisasikan hobi menjadi karir yang bisa ditekun, aamiin :) Kalau dalam dunia profesional, ada spesialisasi masakan yang diusung secara konsisten oleh tiap chef. Mungkin saya bisa disebut chef spesialis cake and pastry. haha subjektif sih, karena saya menjuluki diri sendiri sesuai dengan ketertarikan saya dengan makanan yang manis dan gurih. namun ga jarang kok saya membuat lauk untuk di rumah. kalau ini lebih ke pemenuhan kewajiban daripada sekedar hobi. hehe. tidak lupa saya menyematkan favorit saya, gurih dan creamy. maka dari itu, saya lebih suka ke makanan Italia yang mengkombinasikan pasta yang al dente dengan sausnya yang lembut, baik yang bolognaise maupun carbonara. hmmm... sup krim jagung juga masuk dalam fav list saya (padahal wong jowo tapi nggaya) ya gpp, itu kan masalah selera. bagaimana pun juga cinta pertama saya hanya untuk sambal terasi ikan panggang dan tempe plus sayur bening. habislah nasi di magic com :))

Lanjut lagi nih,salah satu impian saya adalah membuat bolen pisang ala Kartika yang terkenal sekali seantero nusantara. Kartika fokus pada tekstur kulit bolen yang renyah nan gurih membungkus sempurna pisang seperti pengalaman para ahli dulu kalau tiada keberhasilan tanpa usaha dan kerja keras terus menerus, saya akan mulai berlatih secara perlahan :) kali ini saya akan membuat pie yang adonannya mirip dengan bolen, this is it! Banana Caramelized Pie alias pie pisang. kalau yang masih pemula seperti saya, pas sekali karena lumayan mudah bahan dan cara pembuatannya :) ohiya karena saya baru mendapat kiriman keju mozarella dari kakak saya di Jakarta, saya coba di resep ini. dan hasilnyaaaaaaa..... kurang memuaskan :l ketika saya komplain ke kakak, ternyata pemakaian keju harus dalam jumlah banyak agar terasa kegurihannya. yap next time mungkin ya :) langsung saja yuk ke cara pembuatannya :)



Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan pie ini, baik dari segi kulit dan isinya. 
1. Untuk adonan kulit, pastikan mentega yang digunakan dalam keadaan dingin, kalau perlu membeku di dalam freezer. hal ini membuat kulit pie menjadi renyah di dalam mulut. Keluarkan mentega dan biarkan sebentar dalam suhu ruang. lalu potong dadu.
2. air yang digunakan adalah air es, 
3. untuk isi, panaskan gula sampai mencair tapi jangan sampai gosong karena akan menjadi pahit. proses pemasakan isi harus dilakukan dengan cepat agar pisang tidak terlalu lembek dan masih ada teksturnya
4. tips tambahan untuk keju mozarella: penyimpanan sehari-hari harus di dalam freezer agar terjaga bentuk dan kualitas rasanya. ohiya keju mozarella biasanya dalam kemasan yang besar. setelah beku potong kecil-kecil sesuai kebutuhan agar praktis dalam penggunaan dan tidak merusak tekstur keju utuh jika sering dikeluarkan dari freezer. ketika akan dipakai, keluarkan dan biarkan di suhu ruang selama beberapa saat. keju akan menjadi empuk

Bahan-bahan

Kulit pie:
200 gr Tepung Terigu protein sedang
100 gr mentega dingin, potong dadu
50 ml air/susu dingin
1/2 sdt garam
1 sdt vanila

Caramelized Banana:
3 buah pisang raja matang, potong kecil-kecil
75 gr gula pasir
2 sdm kayu manis bubuk
100 gr keju mozarella

Cara pembuatan:
1. Tuangkan tepung terigu ke dalam wadah kering. Masukkan mentega dingin. remas-remas mentega yang sudah terselimuti tepung. jangan menguleni, tapi cukup diremas-remas agar membentuk butiran-butiran kecil hasil pencampuran mentega dan tepung. biarkan jika masih ada butiran kasar
2. masukkan air/susu sedikit demi sedikit. jangan menuangkan sekaligus karena kita tidak bisa mengira-ngira tingkat kelembabannya. bisa jadi air sebanyak itu lebih dari yang dibutuhkan. cek sampai butirannya lembut tapi tidak sampai lembek.
3. masukkan garam, vanila, pijat lembut. bentuk bulatan dan diamkan beberapa saat
4. untuk isi, panaskan wajan yang telah diberi mentega, masukkan gula. masak di api sedang. tunggu jangan sampai gosong. masukkan potongan pisang. aduk seperlunya. jika sudah agak lembek taburi kayu manis bubuk. semakin banyak semakin wangi adonan isi yang dihasilkan :)
5. siapkan loyang pie. masukkan adonan dan pipihkan sesuai dengan penampang dalam pie. usahakan memenuhi sluruh ruangan pie. masukkan adonan isi ke dalam keranjang pie. kemudian taburi dengan keju mozarella. lagi-lagi semakin banyak semakin nikmat :) tutupi dengan adonan kulit pie yang tersisa. kemudian olesi permukaannya dengan campuran kuning telur dan susu cair.
6. panggang dalam oven bersuhu 200 derajat celcius selama kurang lebih 20 menit
7. angkat dan sajikan :)

untuk 10 pie kecil


Kamis, 30 Mei 2013

Trial and Yummy #1: Bolu Gulung Blueberry

Jeng jeng jeng, untuk pertama kali saya memberanikan diri untuk membagi hobi dengan teman-teman. hobi tidak sekedar hobi lho. kalau mau serius bisa jadi peluang emas untuk membangun karir. karir di dapur yang mampu menyejahterakan dan aktualisasi diri. itu sih long term misi saya. Pertama kali resep hasil searching sana sini, revisi kiri kanan, dan minta advice ibu dan kakak, akhirnya saya akan merilis resep pertama untuk blog ini. semoga saya makin rajin menulis, jadi bisa saling bagi info dengan teman-teman. kalau ada yang punya resep unik bisa dishare juga.

Karena saya masih newbie, selama masa penantian yang panjang ini saya mencoba berbagai resep baik dari internet, buku resep, maupun resep turun temurun keluarga. kalau masih pemula ga usah muluk-muluk bikin yang ribet dan aneh-aneh, pikirku. nah masih ingat dulu saya suka menunggui ibu yang hampir tiap minggu membuat kue. alih-alih menjadi pengusaha kue atau katering, ibu saya adalah seorang guru SD di Pati. beliau suka sekali memasak karena keluarga kami besar. hampir tiap waktu ada acara yang diselenggarakan, mulai dari nikahan, aqiqah, selamatan, memperingati haul (nyatus, nyewu anggota keluarga yang sudah meninggal). ibu saya sangat memperhatikan kualitas bahan dan kebersihan. mungkin hal ini sudah saya utarakan di artikel sebelumnya yaitu list masakan yang sudah berhasil saya buat klik disini bagi yang mau ngintip. nah hanya satu kekurangannya. beliau tidak pernah melakukan inovasi dalam keanekaragaman hasil karyanya. pasti itu-itu aja. apalagi di beberapa acara tertentu, persyaratan kehadiran kue jenis tertentu menjadi suatu hal yang hampir mutlak. 

Langsung saja ya kita menuju ke topik utama tulisan ini. sudah lama sekali saya memimpikan bisa membuat cake yang lembut dan lumer di mulut. nah, kebetulan dulu saya pernah mencicipi salah satu merk bolu gulung yang terkenal di Medan, Bolu Meranti. kalau bukan karena teman saya dari Medan yang membawa oleh-oleh legendaris tersebut. tekstur bolunya yang lembut selalu berhasil membuat terngiang-ngiang yang menikmatinya. apalagi keju dan krim yang menyelimuti bagian tengahnya! waaah laziiiz. eiit harusnya saya promosi hasil karya sendiri ya. hehe. eh buatan saya juga ga kalah enak kok. hanya saja karena ini pertama kali saya membuatnya, dengan polosnya saya mengadaptasi penuh resep dari buku tanpa mengira-ngira kemungkinan keras/bantat. ketidaksesuaian dalam hasil biasanya disebabkan oleh tingkat kelembaban tepung, besar kecilnya telur, atau kualitas dari backing powder. selalu cek kondisi backing powder apakah masih layak untuk digunakan, karena itu yang akan menjadi kunci mengembangnya bolu. sayang sekali percobaan pertama saya bertekstur agak sedikit padat tapi masih bisa tergolong lumayan lah. karena saya fokus ke pembuatan bolu, filling yang saya gunakan hanya selai buleberry yang siap olah dan bisa didapatkan di toko kue atau swalayan mana pun.

untuk satu loyang ukuran 25x30x5 cm
Resep Bolu
50 gr Tepung terigu protein sedangSegitiga Biru ( resep aslinya 75 gr )
150 gr Gula Pasir ( resep aslinya 250 gr)
3 butir kuning telur, 2 butir telur utuh (resep asli 3 butir telur)
100 mentega cair (resep asli 130 gr)
30 ml susu kental manis (resep asli tidak ada)
1/2 sdt garam
1 sdt backing powder (lebih baik pakai yg double acting)
1 sdt vanili

Isi
Selai Buleberry siap pakai

Hiasan
Gula halus



Cara membuat
1. Kocok kuning telur dan telur utuh dengan mikser berkecepatan progresif sampai menjadi adonan kuning kental
2. Masukkan gula pasir dan susu kental manis, kemudian kocok sampai halus
3. Masukkan mentega yang sudah dicairkan, pastikan menteganya sudah dalam kondisi ruang. kemudian  kocok perlahan. bisa pakai mikser dengan kecepatan paling rendah atau hanya dengan spatula
4. Masukkan garam, backing powder, dan vanili
5. Terakhir masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit pastikan tercampur rata namun tidak perlu usaha keras untuk mengaduknya agar tidak bantat
6. Siapkan loyang yang sudah dilapisi kertas roti. olesi kertas roti dengan mentega agar mudah saat matang
7. Panggang di oven sekitar 180 derajat celcius sekitar 30 menit (tolong jangan jadikan patokan. karena oven saya tidak ada pengaturan suhu dan harap terus dipantau agar tidak gosong. karena waktu itu relatif tergantung besar kecil dan meratanya api)
8. Sembari menunggu matang, siapkan serbet bersih/kertas roti yang telah ditaburi gula halus sesuai luas loyang
9. Setelah yakin matang, keluarkan dari oven langsung balikkan bolu di atas serbet/kertas roti yang telah ditaburi gula halus. panas-panas, olesi permukaan atasnya dengan selai tipis-tipis saja. kemudian gulung perlahan. jangan terlalu ditekan karena akan pecah tapi harus mantap ketika menggulung.
10. Masukan bolu ke dalam kulkas selama beberapa jam, baru keluarkan untuk dipotong-potong
bolu gulung siap disajikan :)

tips: Menggulungnya harus dalam keadaan panas. Jika tidak, bolu akan pecah karena sudah mengeras. ketika panas, bolu masih mengalami perubahan suhu antara oven dan ruangan. sehingga masih lentur. tekan-tekan seperlunya saja tiap menggulung.

Ketika memotong, jangan menekan terlalu keras karena akan hancur, lebih baik menggunakan pisau roti :)

untuk 12-14 porsi

Senin, 27 Mei 2013

Tuan Puteri di Negeri Realita


kenapa hampir semua orang menyebut rumah adalah tempat ternyaman yang ada di dunia? karena di sanalah tempat kenangan itu berada, suka duka, dan segala komponen kehidupan yang membuat kamu ada melalui kehendakNya, Bapak, Ibu, dan juga saudara yang akan sangat dirindukan kejahilan dan keributannya. tapi bukan itu yang akan saya sorot dalam tulisan ini. banyak orang yang memilih menghabiskan liburan di rumah. mengapa? karena mereka ingin ketenangan batin setelah menjalani penatnya dinamika karir yang tak kunjung menaikkan derajat ekonomi dan sosial (bagi sebagian orang) :p

ketenangan batin disini bisa berarti penyegaran pikiran dengan suasana yang sudah lama dinantikan di tempat perantauan. atau ketenangan dalam arti tidak ingin direpotkan dengan masalah sehari-hari yang biasanya terjadi di rumah kontrakan dan kos-kosan yang semuanya harus dilakukan sendiri. betul tidak? ketika kita sedang merantau atau mencari ilmu di 'negeri seberang' apa yang akan dibutuhkan pertama kali? kemandirian kemudian keberanian untuk mampu mengambil keputusan dan menjalani kehidupan sesuai apa yang tertulis di life planning mereka. urusan rumah tangga yang dijalankan oleh istri dan ibu pun harus bisa kita lakukan walaupun orang tersebut masih single. bukan masalah berarti bagi orang yang sudah terbiasa melakukannya di rumah, menyapu, mengepel, bersih-bersih kamar, mencuci, memasak, dll.  bagaimana dengan orang yang terlahir sebagai seorang raja yang selalu dilayani dan 'dipuk-pukin' sebelum tidur? adalah sebuah bencana besar bagi kemanusiaan :p manja dan menye menye tidak akan berlaku jika kamu harus memperjuangkan hidupmu sendiri. tidak ada orang yang peduli. ada mungkin tapi tidak akan ada untuk setiap saat. saya yakin itu. yang ada setiap saat hanyalah Allah dan keluarga.

nah ketika kita sudah sampai di rumah, beban itu kita letakkan sejenak. kita bisa berleha-leha menikmati libur tanggal merah atau weekend yang begitu berharga dan begitu susah diperjuangkan. sayangnya kita, maksudnya saya tidak menyadari bahwa beban itu tidak lantas hilang, tapi akan berpindah ke tempat lain. apalagi status sebagai anak terakhir yang sebenarnya mereka itu kurang kasih sayang. makanya mungkin mereka menginginkan penggantian yang lebih besar ketika sudah dewasa.jadi mereka akan cari perhatian dengan orang-orang di sekitarnya. ehem ini bisa dibilang curahan anak teri (terkecil) seperti saya. entahlah kalian akan menyebutnya sebagai sebuah pembenaran atau rasa kurang bersyukur atas nikmatNya. 

selama berbulan-bulan di rumah, saya merasakan benar nikmatnya menghabiskan masa reses tanpa harus bersusah payah mengotori tangan dengan pekerjaan dapur. voilaaaa! terima kasih sekali kepada asisten rumah tangga satu-satunya di rumah 'Hulk' ini, De Ngat. perempuan paruh baya yang sudah 2 tahun lebih mengabdikan diri bersama kami mempunyai peranan besar dalam berlangsungnya kepulan asap di dapur, berputarnya mesin cuci, berkilaunya lantai dan halaman. itu dilakukan dengan one man show.

nah mau apa lagi kalo kami sudah punya seseorang yang bisa diandalkan setiap saat? itu lah yang menghadirkan atau melanggengkan sifat malas yang sudah tertanam di pikiran ini. sebenarnya saya membantu kalau urusan pemenuhan gizi. karena semenjak saya di rumah, saya sudah seperti kepala bagian urusan rumah tangga. yang menentukan menu sarapan dan makan siang (karena makan malam biasanya sisa makan siang yang diangetin), yang membuat repot dengan menjadikannya sebagai asisten chef dadakan ketika saya sedang mencoba resep baru di internet. De Ngat bagian bersih-bersih, saya bagian mengotori. karena sangat cekatan saya tidak pernah merasa kalau dia sedang dalam good or bad condition.

sampai pada suatu saat dia mengeluh hidungnya mampet dan kepala nyut-nyutan. saya carikan paracetamol do tempat obat. saya kira itu masalah sepele karena sakit biasa. ternyata efeknya panjang. De Ngat tidak pernah mengeluh ke orang rumah tentang apa yang mengganjal di pikirannya, kecuali jika ada urusan mendesak, sejurus kemudian De Ngat mengajukan cuti bersyarat. pulang ke rumah dengan syarat harus balik ke sini di awal minggu dengan pemberangkatan bus pertama dari rumahnya. De Ngat justru menceritakan uneg-unegnya ke orang lain, yaitu bu lek. walaupun masih keluarga tapi tetap saja orang luar. saya merasa sakit karena bu lek cerita ke mbak bahwa dia kecapekan sekali, banyak yang harus dikerjakan, dan tidak ada yang membantu sama sekali.

saya sakit karena kenapa tidak cerita langsung. mungkin De Ngat takut dimarahi. tapi dari situ saya menyadari betapa Queen syndrome nya saya. walaupun di rumah ada kakak ipar yang sama queen nya. tapi saya merasa bertanggung jawab atas kekecewaannya terhadap perilaku kami yang bossy :(  

apakah kepekaan saya sudah mati, atau memang saya menutup mata dan kuping rapat-rapat atas seluruh kewajiban sebagai penghuni rumah itu. milki, begini kamu mau jadi istri dan ibu yang baik untuk keluargamu kelak? apa jadinya rumahmu! aaaah 
maaf ya De Ngat, aku akan berusaha mengaktifkan kembali syaraf-syaraf kepekaanku untuk membantumu. bisa jauga sebagai sarana membakar lemak yang mulai mengakuisisi tubuhku ini :l

Jumat, 17 Mei 2013

Obat Generik Berlogo, Murah Tapi Ga Murahan


Ada pepatah Jawa mengatakan ono rego ono rupa “ada harga, ada kualitas”. Jelas, pepatah itu tidak bisa diterapkan dalam setiap kondisi. Ada kalanya harga selalu sejalan dengan peningkatan kualitas yang ditawarkan. Begitu juga halnya dengan program Obat Berlogo Generik (OBG) yang dikeluarkan oleh pemerintah. Banyak orang yang telah salah persepsi atau lebih tepatnya memandang sebelah mata kualitas dari OBG. Pemikiran orang yang masih mengganggap bahwa OBG adalah obat yang ‘abal-abal’ karena harganya yang murah harus segera diluruskan agar masyarakat tidak harus berpikir dua kali mengenai biaya obat setiap kali sakit.

Kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis obat yang beredar di pasaran. Kita biasa mengenal ada 2 macam obat, yaitu obat paten dan obat generik. Lalu apa perbedaannya? Ada yang menyebut obat paten lebih baik dari obat generik karena selain mahal, obat ini juga tidak dijual secara luas jadi timbul kesan ‘eksklusif’. Kita bisa menemui obat paten di rumah sakit dan apotek yang sama-sama mendapat rujukan dari resep dokter. Kita sebagai pasien yang menginginkan kesembuhan pasti tidak akan berpikir dua kali untuk membeli obat yang dianjurkan oleh rumah sakit atau dokter tanpa bertanya terlebih dahulu detil dan fungsinya satu per satu. Apalagi menanyakan tentang pilihan versi generik dari obat-obat tersebut. alih berpikir tentang itu, pikiran kita sudah terbebani dengan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam sekali berobat.

Apa sih OGB itu?

Obat paten merupakan obat yang dihasilkan dari penelitian dan riset yang mendalam dalam kurun waktu yang lumayan lama. Tidak heran bila harganya sangat mahal. Hal ini untuk menutupi biaya riset yang tidak sedikit. Hak paten dimiliki oleh perusahaan atau pemegang hak paten selama 20 tahun. Setelah masa paten berlalu, hasil penelitian akan dilempar ke publik untuk diproduksi secara masal baik yang mencantumkan merek dagang maupun tidak. Nah, obat yang memiliki merek dagang ini disebut dengan Obat Generik Bermerek atau dikenal juga dengan obat off patent. Ada pula obat yang tidak menyebutkan merek, hanya mencantumkan zat aktif yang terkandung di dalamnya. Inilah yang dimaksud dengan Obat Generik Berlogo (OGB). Dalam praktiknya, OGB ditunjukkan dengan logo lingkaran hijau bergaris dengan tulisan “GENERIK” di bagian tengah.



Obat generik bisa disandingkan dengan obat paten secara mutu dan efek yang dihasilkan karena pada dasarnya komponen utama, komposisi, dan cara kerjanya di dalam tubuh adalah sama. Hanya saja terdapat perbedaan dalam hal kemasan maupun kapsul pembungkusnya. Ada juga perbedaan di sifat kimia zat aktif yang digunakan entah dalam bentuk Kristal atau partikel. Hal tersebut tidak akan menimbulkan efek samping yang berbeda. Karena itu jangan sampai terlena hanya dengan penampilan yang menarik. Itulah trik yang dilakukan oleh produsen Obat Generik Bermerek untuk menaikkan harga jual produknya. OGB cukuplah dengan mengefisiensikan aspek yang tidak begitu krusial seperti warna, desain kemasan seperti ini untuk menekan biaya produksi. Maka dari itu harganya terjangkau. Selain itu, OGB telah memenuhi syarat quality (mutu), efficacy (khasiat), safety (keamanan) obat, dan sebanding dengan obat paten/ bermerek.

Perbedaan Obat Paten, Obat Generik Bermerek Dagang, dan OGB

Obat Paten, Obat Generik Bermerek Dagang, dan OGB sekilas hampir mirip jika kita tidak mengetahui secara jeli perbedaannya. Berikut ini adalah ciri-ciri ketiganya yang saya rangkum dalam poin-poin pentingnya.

Obat Paten
1.       Obat keluar pertama kali (penemu), dengan masa paten 20 tahun
2.    Harga mahal: menanggung biaya riset dan biaya paten, kemasan menarik, biaya promosi tinggi, bahan baku tidak disubsidi pemerintah
3.       Harga tidak ditetapkan pemerintah

Obat Generik Bermerek Dagang
1.   Mencantumkan nama generik, nama dagang/ merk produk dari perusahaan, dan nama perusahaan       manufaktur.
2.       Obat keluar setelah masa paten habis
3.       Harganya hampir  sama / lebih murah sedikit dari obat paten.
4.       Penetapan harga diserahkan sepenuhnya pada produsen obat dan mekanisme pasar.
5.       Dipromosikan besar-besaran
6.       Kemasan produk yang menawan
7.       Tidak menanggung biaya riset dan biaya paten
8.   Komponen utama sama dengan obat paten, hanya mungkin bahan pendukung bisa berbeda. Bahan pendukung ini bisa spesial, lebih dari obat generik berlogo sehingga menjadikan harganya lebih mahal. Biasanya ada juga bahan yang ditambahkan untuk mengurangi reaksi alergi tubuh terhadap zat aktif, walaupun bagi sebagian orang adanya bahan tambahan ini malah menyebabkan alergi.

Obat Generik Berlogo
1.       Mencantumkan nama generik, nama perusahaan, serta logo generik berupa bulatan dengan garis-garis hijau.
2.        Obat keluar setelah masa paten habis
3.        Harga terjangkau (murah)
4.        Kendali HET (Harga Eceran Tertinggi) dilakukan oleh pemerintah.
5.        Tidak dipromosikan besar-besaran (biaya promosi rendah)
6.        Biaya produksi rendah: kemasan sangat sederhana, diproduksi dalam jumlah besar, bahan baku disubsidi pemerintah.
7.        Tidak menanggung biaya riset dan biaya paten
8.        Komponen utama sama dengan obat paten

Latar Belakang Keberadaan OGB

Pemberlakuan Obat Generik Berlogo sudah dilakukan oleh pemerintah sejak tahun 1989 dengan tujuan memberikan alternatif obat yang mampu dijangkau oleh masyarakat luas namun dengan kualitas yang terjamin. Selanjutnya, pada Tahun 1991 OGB diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan obat masyarakat menengah ke bawah dengan mengacu kepada Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) untuk penyakit tertentu. Kebijakan terkait OGB juga merupakan bukti komitmen Pemerintah terhadap Kebijakan Obat Nasional tahun 2006 serta upaya pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015.Sejak itu, sosialisasi intens digalakkan ke daerah-daerah terutama ke wilayah pedesaan. Namun lambat laun sosialisasi mulai jarang dilakukan karena serbuan dari obat paten yang memenuhi rumah sakit dan apotek.

Bukan sembarang perusahaan bisa mendapat hak memproduksi obat. Kualitas OGB harus terjamin oleh farmakope atau buku standar obat yang dikeluarkan oleh badan resmi pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang menguraikan bahan obat-obatan, bahan kimia dalam obat dan sifatnya, khasiat obat dan dosis yang dilazimkan  layaknya di Negara-negara lain seperti United States and Japan Pharmacopeia. Perusahaan farmasi harus memenuhi persyaratan, yaitu

1.   Memiliki sertifikat COA (dokumen otentik yang dikeluarkan oleh pihak berwenang untuk menjamin kemurnian dan kualitas obat),
2.      Memiliki sertifikat CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik-kualitas mesin pabrik harus terstandarisasi menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, BPOM RI)
3.     Setelah diuji banding bioavailibitas /ketersediaan hayati dan bioekuivalensi/kesetaraan biologi dengan obat paten memberikan hasil yang setara. Uji bioavailabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa cepat kandungan zat aktif dalam obat tersebut diserap oleh darah menuju sistem peredaran tubuh, sedangkan uji bioekivalensi dilakukan untuk membandingkan profil bioavailabilitas dengan tiap bentuk obat yang tersedia; yaitu meliputi tablet, kapsul, sirup, dan sebagainya.
4.       Pabrik obat menetapkan standar yang baik untuk produk yang diproduksinya,  seperti :  bahan baku obat yang digunakan harus memenuhi standar bahan baku obat di Amerika Serikat (USP) dan Eropa sehingga memiliki khasiat yang sama dengan obat paten.

Pentingnya Kesadaran Masyarakat akan Keberadaan OGB


Untuk membuka wawasan masyarakat tentang keunggulan yang ditawarkan oleh OGB, sosialisasi harus difungsikan kembali. Dan hal yang paling penting adalah memberikan pengertian bahwa OGB mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan obat paten atau Generik Bermerek. penyebab kurangnya minat masyarakat akan OGB dapat diuraikan dalam berbagai faktor, antara lain:
1. Kurangnya informasi akan OGB di berbagai tempat pelayanan farmasi publik, misalnya apotek, rumah sakit, dan klinik umum. Hal ini membuat masyarakat hanya mengetahui jenis obat yang disodorkan saja.
2. Keuntungan yang didapat jauh lebih rendah daripada obat paten. apotek yang menganggap OGB tidak menguntungkan, akan malas untuk menyediakan stok yang banyak. akibatnya, persediaan OGB menjadi terbatas dan tidak lengkap.
3. Sikap gengsi masyarakat untuk membeli obat yang murah. kita tidak bisa memungkiri bahwa akan berpikir dua kali untuk membeli barang yang lebih murah apalagi ini berhubungan dengan kesehatan. orang tidak mau mengambil resiko untuk membahayakan kesehatannya. Padahal  itu dikarenakan karena kurangnya pengetahuan akan alternatif obat yang lebih hemat.

Sampai sekarang kita hanya bisa menemui OGB di puskesmas, klinik di daerah pedesaan atau rumah sakit dengan kondisi tertentu. Itu dikarenakan OGB biasanya hanya diberikan kepada masyarakat yang merupakan anggota Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang mendapatkan keringanan atau bahkan berobat secara cuma-cuma. Keberadaan OGB seakan tersembunyi di antara tumpukan obat-obat mahal. Bayangkan saja jika rumah sakit memberikan OGB ke setiap pasien, tentulah keuntungan tidak bisa didapat secara maksimal. Faktanya biaya rumah sakit yang terbesar berasal dari tagihan obat yang diberikan. Maka dari itu setiap rumah sakit mempunyai berbagai jenis kelas. Bukan hanya dikarenakan dari kualitas kamar pasien, tapi juga pilihan obat yang ada.


Maka dari itu masyarakat harus disadarkan bahwa kita mempunyai hak untuk memilih OGB di setiap rujukan atau resep yang ditulis oleh dokter. Jangan takut atau merasa minder untuk bertanya tentang detil dan alternatif obat yang lebih hemat yang tersedia, apoteker akan senang hati melayani Anda. Selain itu sosialisasi juga harus diberikan kepada beberapa pihak yang terkait langsung dengan pendistribusian obat

1.       Dokter, apoteker tenaga farmasi yang bertugas di apotek-apotek dan klinik.
mereka diharapkan mampu memberi informasi yang mencerahkan kepada masyarakat dengan menjelaskan perbedaan antara obat paten, Obat Bermerek dagang, dan OGB. Selain itu mereka harus secara jujur memberi tahu pasien tentang jenis obat yang tertera pada resep dan memberikan pilihan lain obat dengan fungsi yang sama namun dengan harga yang lebih terjangkau. Bila perlu, buat poster yang menarik di tempat-tempat strategis dengan menampilkan berbagai keunggulan OGB dan ajakan untuk memilih OGB di setiap pembelian obat.
2.       Para stockholder rumah sakit, dan pemilik apotek serta klinik
Mereka yang mempunyai pengaruh besar dalam jalannya operasional entitas mempunyai hak dalam membuat kebijakan internal yang dibuat. Dengan sosialisasi tentang pentingnya penggunaan OGB, mereka akan cenderung untuk memberi kebijakan ke pegawai medisnya untuk memilihkan OGB. Bukankah kepuasan konsumen lebih utama daripada keuntungan yang didapat?  Karena inilah yang akan membuat entitas tersebut akan berlanjut terus (going concern)
3. Para pembuat kebijakan
Ini perlu agar para penyelenggara negara ikut serta dalam usaha menyukseskan produk dalam negeri dan menyadarkan masyarakat luas tentang OGB. dengan adanya kebijakan yang langsung berkenaan dengan rakyat, hal itu akan lebih efektif
4. pakar kesehatan dan farmasi
Penting untuk memberi pengertian kepada pakar, karena daya jangkau mereka lebih luas. mereka mampu mempengaruhi opini berbagai pihak. melalui mereka, distribusi OGB bisa meluas. 


Sebagai tindakan represif, Kementerian Kesehatan seharusnya memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang menyulitkan masyarakat dalam menjangkau OGB atau dengan sengaja menyembunyikan keberadaan OGB. Hal ini sama saja dengan tidak menyukseskan Indonesia Sehat karena hanya masyarakat yang mampu saja yang bisa menikmatinya. Kalangan masyarakat kalangan menengah ke bawah akan menderita karena tidak ada pilihan obat. 

Berdasarkan tujuan awalnya, program ini tidak hanya ditujukan bagi mereka yang punya keterbatasan finansial. OGB ini juga harusnya dinikmati oleh mereka dari kalangan berada. kenapa? ini indikator masyarakat yang melek akan informasi dan keberhasilan pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang merata ke semua golongan. Sayangnya hal tersebut belum terbukti, setidaknya beberapa tahun belakangan ini. Di Indonesia, pangsa pasar OGB di Market Share menurut Data dari Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Kesehatan, menunjukkan angka yang sangat rendah. Pada Tahun 2005 hanya sebesar 10,7% dan kemudian cenderung turun menjadi 7,2% pada Tahun 2009.Di Amerika Serikat misalnya, telah mencapai hampir lebih dari 50%. Hal ini didukung oleh tingkat pengetahuan masyarakatnya yang tinggi akan obat-obatan, kesadaran dokter, kuatnya posisi pemerintah terhadap dokter dan industri farmasi, serta tersedianya sistem pembiayaan kesehatan. 

untuk itu langkah lain yang bisa dilakukan untuk mengenalkan kembali OGB ke masyarakat, yaitu

1. Melakukan pendekatan kepada masyarakat tidak hanya pada kalangan menengah ke bawah, tapi juga di perumahan elit, dan para kalangan berada. metode yang dipakai harus menarik dengan membagikan pamflet atau sosialisasi k beberapa rumah secara sampling tentang penjelasan mengenai OGB. 
2. Sebaiknya ditunjuk duta yang mampu turun ke masyarakat secara langsung. dia harus sosok yang ramah, interaktif, dan mampu menarik perhatian.
3. Pemasangan iklan di media cetak maupun elektronik. ini langkah yang efektif untuk mengkampanyekan penggunaan OGB

Jadi Mengapa Kita Harus Memilih OGB?

Setelah membaca uraian saya di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa dari segi mana pun OGB unggul dibandingkan dengan obat paten dan Obat Bermerek Dagang, antara lain:

1.    Harga OGB sudah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga sebisa mungkin dibuat terjangkau oleh semua masyarakat.
2.  Ternyata OGB ini sekali produksi langsung diproduksi dalam jumlah yang besar, sehingga skala produksinya efisien.
3.       OGB tidak memerlukan biaya paten
4.       Kemasan OGB tidak terlalu mewah
5.       Kualitas OGB tidak berbeda dengan obat paten dan Obat Bermerek Dagang. Hal ini sudah dibuktikan dengan berbagai penelitian

Ingatlah bahwa sehat bukan lagi menjadi barang yang mahal asalkan kita cermat memilih dan mengetahui pilihan obat yang terbaik. OGB adalah solusi terbaik bukan hanya untuk kalangan dengan kemampuan ekonomi terbatas, namun masyarakat secara umum. Dengan itu, kita ikut menyukseskan Indonesia Sehat yang murah dan berkualitas. Jadilah bangsa yang cerdas dan menghargai karya dalam negeri. Termasuk juga dalam hal ini, memlihi obat yang murah tapi gak  murahan. Yuk hidup sehat!

cari selengkapnya mengenai OGB di dexa-medica.com

Referensi: Kesehatan.kompasiana.com