Rabu, 21 Mei 2014

My Red (Pink) Velvet for My Milad :D

Ulang tahun sudah lewat lebih dari sebulan yang lalu, aura2 'birthday girl' pun sudah jauh menghilang. we are not young forever indeed. Hanya doa-doa yang termaktub lirih dalam rapalan bibir yang masih dan Insya Allah akan terus setia menemani setiap langkah. terima kasih kepada seluruh teman-teman atas doanya, itu adalah kado terindah untuk saya. kado yang tak kalah indah juga ketika pas hari H saya harus pindah ke negeri seberang untuk mencari nafkah dan menuntut ilmu. ya di KPP Penanaman Modal Asing Satu tempat saya bernaung sekarang. Dikepung oleh beberapa pusat perbelanjaan membuat saya harus mengencangkan sabuk pengaman di desk agar tidak sering-sering menyambangi Kalibata City atau Kalibata Plaza :D alhamdulillah mendapat rekan kerja yang menyenangkan, profesional, caring, dan kritis. setiap hari ada saja ilmu dan pengalaman yang didapat, entah itu permasalahan teknis sampai dengan teamwork yang ideal. yah walaupun agak klise dan idealis sebenernya. toh yang penting esensinya

enough talking about worklife, ada satu hal lagi yang masih terngiang-ngiang di benak saya ketika mendengar kata ulang tahun. ceritanya, setelah saya sampai di ibukota saya tinggal di rumah kakak saya di Ciganjur. kebetulan dia hobi banget masak dan bikin kue. pas momen ultah ini -yang sejujurnya ga pengen banget dirayain- saya terpikir untuk membuat sendiri birthday cake yang belum pernah saya buat sebelumnya. langsung terbersit di pikiran "Red Velvet!" yang jadi trending topic beberapa waktu yang lalu itu lho. saya belum pernah mencoba walaupun di toko kue mana pun hampir selalu memajangnya sebagai menu andalan. selain saya ga begitu suka cake yang manis banget, harganya juga menurutku ga masuk akal untuk seiris kue yang ga seberapa itu.tapi melihat frostingnya yang terbuat dari creamcheese dan whip cream membuat air liur saya menetes :O  "Mbak, saya mau bikin red velvet !" dengan pedenya saya ngomong sama kakak saya tanpa tahu seluk beluknya sebelumnya. untung ada kakak saya. dia yang bertindak sebagai supervisor mengarahkan saya untuk ini dan itu tanpa turut ubrek-ubrek dapur secara langsung. eh ralat, adonannya dibantuin sedikit karena takut aku merusak segalanya dan mengancam hajat hidup orang serumah. haha. voilaaaa, hasilnya lumayan juga lho. dengan sari buah bit yang sudah diambil dari buahnya, membuat kue ini masih layak disebut red velvet walaupun teman-teman saya yang melihat postingan foto di fb bilang itu pink velvet. mereka merujuk pada warna frostingnya yang memang pink, bukan pada warna kuenya itu sendiri. karena lebih mirip cake coklat daripada red velvet. but the taste is not joke! :) lain kali harus ingat bahwa selain sari buah bit, hrs ditambahakn jg pewarna khusus red velvet dan coklatnya jg khusus, bkn coklat biasa. agar warna yg dihasilkan merah menyala



Ketika saya tanyakan ke kakak tentang asal usul resep red velvet cake ini, dia mencomot dari resepnya mbak Ricke dari ricke-ordinarykitchen.blogspot.com/  yang memang sering wara wiri di dunia kuliner via blog dan sharingnya di grup fb Natural Cooking CLub. nah, sekarang saya ingin berbagi juga resepnya Mbak Ricke yang worth to try ini. siapkan kertas dan pulpennya ya, you can make your own creation through this :)

ohiya, tambahan lagi. karena saya masih amatiran dalam hal dekorasi, akhirnya saya memutuskan untuk menutupi 'temboknya' dengan lady finger made by kakak. resepnya ga termasuk ya, nanti saya tanyakan kakak saya dulu. hehe

Red Velvet Cake by Ricke 

Base Cake:
250 gr tepung terigu protein rendah
15 gr coklat bubuk yang kemerahan
125 gr unsalted butter, suhu ruang
250 gr gula kastor (gula pasir diblender)
2 btr telur ukuran besar
1 sdt vanila
250 ml butter milk -> panaskan susu jangan sampai mendidih + 1 sdm lemon juice, tunggu 10'
50 ml sari buah bit -> 1 buah bit diblender dengan 100 ml air, saring, masak hingga menyusut, dinginkan
2 sdt red food coloring
1 sdt cuka makan
1 sdt soda kue
1/2 sdt garam
1/2 sdt baking powder

Cream cheese frosting
250 gr cream cheese, suhu ruang
100 gr unsalted butter
200 gr whipcream bubuk +400 ml air es/ 500 ml whipcream cair sangat dingin (kocok hingga mengembang kaku

Cara Membuat:

Base Cake:
Kocok butter dan gula hingga mengembang fluffy, tambahkan telur kocok kembali hingga rata lalu bubuhkan vanila

ayak tepung terigu dengan coklat dan baking powder. masukan ke dalam adonan telur secara berselang seling dengan buttermilk masing-masing satu sendok. Jadi satu sendok makan tepung terigu, aduk kemudian satu sendok makan buttermilk, aduk lagi. begitu seterusnya sampai habis. awali dan akhiri dengan campuran terigu. hal ini dilakukan terhadap semua kue yang menggunakan buttermilk agar tidak mengendap di dasar adonan.

sesaat sebelum masuk oven, masukan campuran antara soda kue dan cuka makan (tunggu sebentar hingga berbusa dan berdesis). aduk rata dengan spatula, tuang ke loyang dan masukkan ke dalam oven bersuhu +/- 150 derajat celcius selama 20'

Creamcheese frosting:
kocok creamcheese dengan unsalted butter hingga lembut kemudian campur dengan whip cream yang sudah dikocok sebelumnya hingga mengembang kaku.

finishing:
Belah kue menjadi 2, olesi dengan simple sirup (gula cair) di bagian tengahnya baru tambahkan creamcheese frosting hingga rata menutupi permukaan. lalu hias atasnya sesuai selera (saya menggunakan spuit bunga biasa untuk membuat mawar) olesi pinggirnya dengan cream cheese lalu tempelkan lady finger (atau biskuit apapun yang disuka)

selamat menikmati :))





Rabu, 19 Februari 2014

Coffee Bun-Shakalaka Bun-SHakalaka...

Assalamu'alaikum

Hei, finally I came back from the isolated cave (you can say it when you have been lost from a long long time :p) i can't say that my work now is my excuse to stay away from my online sharing here. however, maybe I'm the one of a mainstream group to think that work is all. work has really seized your time, your leisure time. alhamdulillah, I'm still able to handle my other interest, which is cooking. i force myself to spare time on a weekend at least to do culinary journey or culinary experiment. thus, my parents supported me by providing a lot of baking stuff that's required

actually, I've cooked several receipt since i disappear here. but I'm too lazy to collect my random notes to post here. so, i'm gonna give you my latest experiment that may help you to vary your wish cooking list :)
yeah, nowadays i challenge myself to make some tender and moist bread that you can't forget in your whole life :p then i realize that i have few main obstacle to grant it. first, there are no sufficient oven for bread. my mom only has otang (oven tangkring) or you can say oven that 'nangkring' on gas stove :p we used to adapt how to handle it because there are no temperature panel we can adjust, so it's all about feeling. next, my worries is about how to knit the dough. if you ever make a bread dough, you'll know the greatness of a woman as a superhero to conquer the dough. i mean conquer explicitly. cause we have to fight against the dough till it's soft and elastic. in professional field, there are a very useful invention called bread-maker mixer. it's a wonder for woman cause there are no such thing as sweaty and exhausted because of baking. just press the button and you can still enjoy your favorite tv show :))


then i make an investigation through google to find the most reasonable receipt that we don't need to make a lot of struggle to serve delicious bread for our family. i found receipt that no need knitting! yeah, alhamdulillah ya Allah :)) This Receipt is from one of post in facebook culinary group, Natural Cooking Club. It is the kinds of lifestyle society that little obsessed in cooking. we share tips, we invent new receipt, and sometimes we make deal of a business :) I don't remember the url link about this receipt but i do for the author. this is Nikmatul Rosidah, a housewife of an foreigner staying abroad that always bring Indonesia culture in every her food. actually, I just take her base sweet bread receipt for my dream of dream bread, Cofee Bun. Roti B*y, a bread franchise that resembles the delightful of coffee :9 though i really dislike coffee cause of my tiny tolerance in coffee. the receipt consist of 2 part, first we have to make the basic bread then composing the topping. i write the topping first in case you have no wait to know what kinds of coffee topping it is.  no need to babling around, check this formula below. feel free to make suggestion and critics. I'm (rather) open minded-person :p

here's the original version of receipt (in Indonesia yes, to show our nationality not an excuse for doing double job by translate to English :p



Untuk Topping.
-50 gram gula halus(saya pakai gula pasir)
-50 gram gula palem ( saya tidak pakai)
-80 gram telur (ga saya timbang. Pakai 1 butir telur)
-130 gram terigu protein rendah (saya pakai tepung beras)
-100 gram mentega
-5 gram kopi instant
-5 gram essence kopi (saya tidak pakai)

caranya:

1.       Mentega dan gula halus dikocok hingga warnanya pucat, lalu tambah gula palem
2.       Masukkan telur, kocok hingga bercampur, masukkan tepung beras sedikit demi sedikit.
3.       Beri Kopi instant yang sudah dilarutkan dan essence kopi. Setelah bercampur dan konsistensi sekental butter cream, masukkan ke dalam piping bag
4.       Siapkan roti Bun yang sdh mengembang.taruh topping diatas roti  dengan cara menyemprotkan secara spiral seperti obat nyamuk dimulai dari tengah sampai ke pinggir. Panggang roti sampai warna kuning kecoklatan, sekitar 15 menit (jika menggunakan oven listrik) dengan suhu 200 derajat.

 


Sweet Roll Bun.
      - 1 1/4 cup,(300 Ml)susu segar hangat.
      - 11 gram Ragi kering untuk roti.
      - 50 gram gula putih
      - 1 telur,suhu ruang
      - 56 g unsalted butter suhu ruang,lembutkan dgn garpu.
      - 1 sdt garam.
      - 450 g tepung terigu,protein sedang,diayak.
      - sedikit butter ,lelehkan=untuk poles sesudah roti matang.

Cara saya:

1.      Tuangkan Susu hangat (jangan terlalu panas karena bisa mematikan Ragi)ke dalam mangkok lalu tuangkan ragi.biarkan selama 5 menit.   
2.       Masukkan gula, telur, butter, dan garam. campur sampai rata 
3.       Masukkan tepung, aduk sampai adonan campur. Tutup mangkok dengan plastik.diamkan biar mengembang sampai 2 x lipat.sekitar 1 jam.
4.       Kempiskan adonan lalu tutup lagi.saya kempiskan cuma sekali. Setelah itu bagi adonan sesuai selera.  saya menimbang seberat 35 gr untuk setiap adonan
5.       Bentuk adonan menjadi bulat. Istirahatkan sampai mengembang menjadi 2 x lipat dari ukuran semula sebelum dibubuhi topping
 





Rabu, 30 Oktober 2013

Adha 2013's Essentials: First Attempt to The Society :)

firstly, i wanna say happy Eid Adha for you moslem all over the world, may Allah always give his guidance to us knowing the meaning of sacrifation and live only for hereafter life. Nabi Ibrahim and Nabi Ismail taught us to be more generous and loyal to Allah, it's truly a belief. Belief that Allah will give us the best we need, not what we want. finally, they're so sincere laying their life to Allah, only to Allah. and that's it, Allah admitted their loyalty and aborted all the command to Ibrahim and Ismail cause it was proven as well.

as long as i live, i always spend my Adha holiday staying at home leisurely as if it didn't occurs anything unless Ied pray after subuh to the neighbourhood mosque simultaneously. after praying, we do som. however, time by time i grow up at least interacted with many people around me, i realize that i have participated nothing to the society. i feel i just 'stay in for myself with society aparted from me. for all my good sake.

then i heightened my guts and desire to
The 





Minggu, 29 September 2013

IKKP: A Moment to Remember :)

"I don’t feel very much like Pooh today," said Pooh. "There there," said Piglet. "I’ll bring you tea and honey until you do." -A.A. Milne, Winnie the Pooh
Petikan percakapan antara Pooh dan Piglet yang sangat sederhana tapi dapat dengan mudah menyentuh hati siapa saja yang mendengarnya.  Seorang sahabat tidak hanya ada ketika kamu tersenyum bahagia, namun juga ketika kamu bermuram durja dan menganggap dunia ini tidak berpihak padamu. Jika dia selalu ada, bersyukurlah karena kamu telah mempunyai salah satu harta terbesar dalam hidupmu J


Tiga tahun bersama, menjalani kehidupan kampus dengan problematika yang beragam tidak. itu pun yang dirasakan oleh Ikatan Keluarga Kabupaten Pati khususnya angkatan 2009. Tibalah saatnya kami di penghujung jalan tepat di depan menunggu jalan untuk ditapaki masing-masing menuju masa depan. Kita tahu bahwa cepat atau lambat perpisahan itu akan terjadi. ketika kita sudah fokus untuk menggapai mimpi yang selama tiga tahun kita rangkai dengan peluh dan duri. Namun, perpisahan adalah sebuah keniscayaan bukan? Kita hanya tinggal menunggu waktu saja. ketika hal itu tiba maka bawalah semua kenangan bersama dan ingatlah bahwa mereka termasuk dalam tokoh yang membangun cerita dalam drama hidupmu. IKKP 09 sudah mencapai akhir cerita. Kami ingin menutupnya dengan manis, sehingga rencana melakukan perjalanan bersama langsung terbersit di benak kami.


Pada hari Rabu (18/9) IKKP Angkatan 2009 mengadakan kunjungan ke rumah salah satu anggota IKKP lainnya, Mauridatul Hany di desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti. Hany, begitu dia sering disapa, memang sering menjadi tujuan kami berwisata untuk sekedar melepas penat atau justru mencari aktivitas di tengah masa-masa menunggu ‘panggilan’ dari Kemenkeu yang terkadang menjemukan. Sudah sejak lama, Hany mengundang kami untuk datang ke rumahnya. Sejurus kemudian, mata kami langsung berbinar karena sudah mengetahui kebiasaan Hany ketika menjamu temannya yang singgah di rumahnya. Limpahan es kopyor dan sajian makanan laut akan membuat siapa pun yang pernah mengunjunginya ingin kembali lagi ke sana. Kopyor bukan menjadi barang yang langka dan mewah di sana. Pohon kelapa jenis kopyor tumbuh subur di daerah pesisir pantai yang berbatasan dengan Kabupaten Jepara tersebut.


Rencana awalnya hanya anggota perempuan saja yang akan pergi ke sana, yaitu Milki, Lani, dan Fidei. Kami akan mengadakan perkumpulan rutin arisan yang bernama Arisan Permata. Walaupun namanya Arisan, kami tidak sungguh-sungguh mengadakan ritual arisan yang biasanya diadakan. Ini hanyalah sebutan untuk agenda kumpul dan curhat bareng antar sesame perempuan. Namun setelah dirasa akan cukup sepi jika Cuma kami bertiga sditambah sang tuan rumah, timbul ide untuk mengajak anak laki-laki. Kebetulan mereka memang ingin melancong ke rumah Hany untuk terakhir kali sebelum berangkat mengemban tugas Negara. that’s why it’s gonna be precious trip :’)


Sekitar 6 motor beriringan membelah jalan Pati-Trangkil yang sekedip pun tidak absen dari kendaraan. Begitu ramainya lalu lintas di jalan ini sehingga perjalanan agak sedikit terhambat. karena satu dan lain hal, Milki dan Lani memilih untuk mengendarai angkutan umum menuju Tayu. Ya, Kecamatan DUkuhseti memang berbatasan langsung dengan Kecamtan Tayu. Setelah sekitar 1,5 jam perjalanan, rombongan bikers dan umbalers sampai di rumah Hany yang tampak selalu sibuk karena diapit dengan aktivitas usaha bahan bangunan milik keluarga dan bengkel milik tetangga.


Kedatangan kami tidak hanya disambut oleh Hany, tapi juga 2 anak kecil yang tanpa sungkan memperkenalkan diri. Mereka adalah adik dan keponakan Hany yang hampir seumuran. Kunjungan kami pun semakin bersemangat walaupun cuaca di luar sangat menyengat. Alhamdulillah, Hany cepat merespon gerak gerik kami dengan menyajikan es kopyor untuk kami. belum cukup, datanglah satu baskom besar berisi bongkahan es batu dan serutan kelapa lezat itu bagi yang merasa kurang.


Makan siang mewah disiapkan Ibunda Hany untuk kami semua. Mewah karena lauknya yang berisi bermacam-macam hasil laut mulai dari kerang, udang, kepiting, hingga ikan membuat kami bingung menentukan pilihan. Terima kasih untuk jamuan yang menyenangkan ini, Hany J


Selepas makan, sholat, dan beristirahat sejenak, kami memutuskan untuk main ke pantai. Tidak seperti sebelumnya, kami mencoba merasakan sensasi pantai yang belum pernah kami datangi berkat rekomendasi Fidei. Lokasinya sangat dekat dengan Benteng Portugis yang sudah menjadi objek wisata yang umum. Sekitar 200 meter, ada pantai yang masih jarang dijamah orang, namanya Pantai Gua Manik. Topografinya yang menjorok ke laut dengan hamparan pasir dihiasi batu karang kecil mengingatkan saya dengan pantai-pantai eksotis di Gunung Kidul, Yogyakarta. Bedanya, disini masih sepi dan minim fasilitas untuk wisatawan. Makanya pantai ini hanya seperti objek wisata local untuk penduduk sekitar. Keuntungannya adalah kebersihan dan keasrian pantai ini masih tetap terjaga. Kami pun bisa bermain dengan leluasa layaknya anak kecil yang sudah lama tidak bermain air.


Yah, mumpung kami belum resmi menjadi orang dewasa (diangkat menjadi pegawai) momen-momen seperti ini tidak boleh terlewatkan.  Karena Kami tidak tahu kapan bisa berkumpul lagi secara fisik, bersenda gurau tanpa berpikir hal-hal yang selalu dipusingkan oleh orang dewasa. Jodoh, Karir, Rezeki sudah ada yang mengatur. Jalani saja kehidupan ini dengan bersungguh-sungguh dan ikhlas tanpa merasa iri terhadap orang lain, insya Allah hati jadi tenang J


Di hamparan pasir jernih ini, kami menuliskan IKKP 09 dan mengabadikan momen bersama, berharap suatu saat nanti bisa berkumpul lagi seperti ini dengan keadaan yang sudah berbeda. Semua sudah tersenyum menggapai mimpi masing-masing, menjadi orang yang kebih bermanfaat lagi bagi diri sendiri dan orang lain namun  tetap selalu bersyukur. Mungkin kita berpisah saat ini, namun sempatkanlah untuk mendoakan teman-teman agar bisa meraih sukses bersama dan tetap berpegang teguh pada agama. Karena sesuai friman Allah dalam Al Qur’an, tiap-tiap mukmin adalah saudara. Jadi harus saling menolong dan mendoakan :)

“Janganlah berjalan di depanku; aku tidak akan mengikutimu. Jangan pula berjalan di belakangku; aku tidak akan memimpinmu. Berjalanlah di sampingku dan jadilah sahabatku.”(Albert Camus)

Semoga Sukses untuk IKKP 09! :))









:: original version of "IKKP: A Moment to Remember", one of post in ikkp-stan.com. check this out for further information about my homebase in Jakarta :))

Jumat, 26 Juli 2013

Trial and Yummy! #4: Bakpau isi Ayam Pedas: Enak & Menggemaskan!





Untuk 10 buah roti kukus yang besar

Bahan  dan bumbu isi:
- 250 gram dada ayam atau daging ayam, potong kecil, tipis panjang
- 1 butir bawang bombay, belah dua, iris tipis
- 1 sendok teh minyak wijen
- 1 sendok teh saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan kecap asin
- 5 sendok makan saus sambal botolan
- 4 sendok makan saus tomat botolan
- 1 sendok makan cabai rawit dihaluskan (jika kurang pedas)
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh kaldu bubuk (optional)
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1 sendok makan minyak untuk menumis

Bahan roti:
Bahan starter/biang (A):
- 100 ml air hangat
- 2 1/2 sendok teh ragi instant, pastikan fresh dan cek tanggal kedaluarsa (saya pakai Saf Instan)
- 130 gram tepung Hongkong atau tepung pau (saya menggunakan tepung terigu protein tinggi Cakra Kembar)

Bahan untuk adonan roti (B):
- 370 gram tepung Hongkong atau tepung pau
- 125 gram gula pasir
- 2 1/4 sendok teh baking powder, pastikan masih fresh
- 5 sendok teh margarine/mentega putih, bisa menggunakan margarine biasa hanya saja adonan pau anda akan berwarna sedikit kekuningan.
- 1/4 sendok teh garam
- 100 - 115 ml air


Cara membuat:
Membuat isi roti kukus
Anda bisa membuatnya satu hari sebelumnya dan simpan di kulkas. 


Siapkan wajan, panaskan minyak. Masukkan potongan daging ayam, minyak wijen, saus tiram, kecap manis, kecap asin, aduk rata. Masak hingga daging ayam berwarna pucat dan empuk. Masukkan bawang bombay, merica, kaldu bubuk, aduk rata. Masak hingga bawang layu. Tambahkan saus tomat dan saus sambal, aduk rata dan masak hingga semua bahan matang dan ayam agak sedikit mengering. Cicipi rasanya, jika kuranga sin tambahkan sedikit garam. Angkat dan dinginkan. 

Membuat adonan roti
Starter/biang (A)


Siapkan mangkuk ukuran sedang, masukkan air hangat kuku dan ragi instant, aduk rata hingga ragi larut. Pastikan air jangan terlalu panas dengan mencelupkan ujung jari anda, jika air terlalu panas ragi akan mati. Masukkan tepung pau, aduk rata dan uleni sebentar hingga menjadi bola adonan yang kasar. Tutup dengan kain dan biarkan selama 15 menit. 

Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung pau yang telah diayak, tambahkan gula pasir, baking powder dan garam. Aduk rata. Masukkan adonan A (starter/biang saat ini terlihat mengembang dan ketika di buka adonan terlihat berongga-rongga). Tambahkan mentega putih dan air. Aduk dan uleni hingga semua bahan tercampur baik. Tambahkan air sedikit jika adonan terasa terlalu kering dan tercerai berai.


Uleni adonan hingga kalis dan tidak menempel di tangan. Anda bisa memindahkannya ke atas meja bertabur tepung untuk memudahkan menguleni adonan. Uleni selama 20 menit. Adonan yang terbentuk halus dan lentur. Bentuk menjadi bola. Olesi permukaan mangkuk bekas adonan dengan sedikit minyak, letakkan bola adonan di mangkuk, tutup dengan kain dan istirahatkan selama 1 - 1 1/2 jam. Adonan akan mengembang lebih dari 2 kali lipat. 


Kempiskan adonan, uleni sebentar untuk menghilangkan gas yang terperangkap di dalam adonna. Bagi adonan menjadi 10 bagian (berat @ 100 gram), jika anda akan membuat versi raksasanya seperti yang saya buat. Atau menjadi 20 bagian dengan berat masing-masing 50 gram. Bulatkan masing-masing potongan. 


Letakkan sepotong adonan diatas meja, gilas dengan kayu penggilas dengan ketebalan +1 - 1,5 cm, pastikan bagian tengah lebih tebal agar roti tidak berlubang dan pecah saat diisi dengan isian ayam. Berikan 1 1/2 - 2 sendok makan adonan isi (porsi takaran tergantung besar kecilnya roti yang akan anda buat). Tarik bagian pinggir adonan ke tengah dan gabungkan hingga semua bagian tepi adonan berkumpul di tengah dan menutupi adonan isi. Tekan ujung adonan dengan jari agar rapat dan tidak terbuka saat dikukus. Posisi roti saat dikukus bisa dua cara: roti di balik dan bagian yang smooth di atas atau biarkan saja seperti saat ini.


Alasi setiap bagian adonan roti dengan kertas minyak, saya menggunakan kertas minyak yang umum untuk mengalasi stoples kue kering. Lakukan hingga semua bagian adonan dan isi habis. Pastikan adonan selalu tertutup kain saat anda bekerja agar permukaan adonan selalu lembab. Tata adonan di atas meja/loyang, tutupi dengan kain bersih dan istirahatkan selama 15 menit. 

Panaskan dandang kukusan hingga airnya mendidih, masukkan adonan roti beserta dengan kertas minyak yang melekat di bagian bawahnya. Tata di dandang jangan sampai berdempetan. Dandang kukusan saya hanya muat 2 roti setiap kali mengukus. Tutup permukaan kukusan dengan kain putih, dan tutup dengan penutup dandang. Kukus selama 15 menit, hingga roti matang. 

Buka penutup kukusan, biarkan roti sejenak di kukusan agar sedikit mengeras. Roti yang masih panas sangat empuk sehingga mudah rusak saat diangkat. Letakkan roti di piring saji dan sajikan hangat-hangat. Enjoy!


copyright: Justtryandtaste.blogspot.com