Sejujurnya, saya
tidak pandai untuk menganalisis kepribadian orang, apalagi kepribadian diri
sendiri. tiap orang punya sudut pandang yang berbeda-beda dalam memandang
berbagai hal. orang akan lebih mengedepankan faktor tertentu sebagai kriteria
penilaian, termasuk penilaian terhadap kepribadian seseorang. Bagaimana seseorang
menghadapi suatu masalah merupakan salah satu penggambaran karakter
keseluruhan. karena saya pikir akan terlalu banyak subjektivitas yang terjadi. apa
pun itu, saya akan mencoba mendeskripsikan diri saya sendiri dari dua sisi.
Berikut ini hal-hal yang membangun
karakter saya ke arah yang positif.
1. Saya
tipe orang sanguinis. Sebisa mungkin di setiap kesempatan membuat orang bahagia
atau paling tidak tersenyum. Karena menurut saya senyuman adalah obat yang mampu
menguatkan hati kita dalam kondisi apa pun.
2. Saya
juga termasuk tipe plegmatis. Orang yang cinta damai dan menjalani kehidupan
dengan lurus. Jika bisa diselesaikan dengan cara yang lebih bersahabat, kenapa
harus ada perdebatan dan pertikaian?
3. Saya
agak susah beradaptasi di lingkungan yang baru. tidak heran jika orang yang
belum mengenal menganggap saya pendiam.
4. Saya
suka mencoba hal-hal yang baru. sangat menyenangkan jika bisa melakukan sesuatu
untuk pertama kalinya dan menimbulkan kesan yang positif. Selama di STAN, saya
bersyukur bisa merasakan banyak hal yang memberi nilai tambah untuk diri
sendiri , misalnya jadi wartawan Media Center, magang di Himas (Himpunan
Mahasiswa Akuntansi STAN), jadi MC, panitia wisuda dan daftar ulang
5. Keluarga
selalu menjadi nomor satu. Mereka adalah orang yang selalu berada di samping
saya kapan pun, di mana pun, dan bagaimana pun saya. Hanya cinta mereka yang
benar-benar tulus
6. Tidak
mau menunda pekerjaan. saya akan selalu terbayang-bayang tugas itu sepanjang
waktu selama saya belum menyelesaikannya. Lama kelamaan menjadi beban yang
justru menghambat aktivitas saya.
7. Berpikir
realistis. Tidak bicara dan berpikir yang muluk-muluk. selalu sadar akan posisi
dan keadaan saya sekarang
8. Saya
tipe influence compliance. Mudah bergaul dan menjalin pertemanan. Selain itu
saya punya prinsip lebih baik menaati aturan jika tidak ingin berurusan dengan
orang lain.
9. Saya
punya motto “Fastabiqul Khairat” berlomba-lomba dalam kebaikan. Sejak dulu saya
suka berkompetisi. Karena memaksa saya untuk belajar dan terus belajar
1. Easy
going. Menjalani kehidupan apa adanya dan biasa-biasa saja.
1. Bisa
multitasking jika diperlukan. Dalam kondisi darurat, dua tiga pekerjaan sanggup
sekaligus dipegang. Namun dengan tekanan yang sangat tinggi
1. Mudah
tidur. Hampir di setiap tempat dan setiap waktu saya bisa cepat menyesuaikan
diri untuk tidur.
Selanjutnya, saya akan
menjelaskan hal-hal yang menjadi titik lemah yang harus diminimalisasi
1. Tidak
sabar. Apalagi jika berhubungan dengan menunggu keputusan dan tanggapan orang
lain
2. Butuh
waktu lama untuk mengambil keputusan. Kontradiktif dengan poin nomor 1, saya
butuh banyak pertimbangan untuk memutuskan suatu hal. seringkali semakin
dipikirkan, semakin banyak alasan untuk menunda
3. Bukan
tipe pendengar yang baik. Mungkin saya bisa mendengarkan cerita orang dalam
waktu yang lama, tapi tidak bisa focus. Hal itu membuat orang yang bercerita
jadi merasa diabaikan
4. Hanya
mengikuti arus. Selalu bermain aman. Tidak berani berinovasi karena takut akan
anggapan orang lain
5. Otak
kiri lebih aktif daripada otak kanan. Lebih menggunakan logika daripada
perasaan. Jadi, saya cenderung kaku
6. Sering
tidak puas dengan hasil kerja keras sendiri, dan lebih membanggakan milik orang
lain
7. Tidak
punya skala prioritas dalam mengerjakan sesuatu.
8. Kurang
peka terhadap perasaan orang lain. kadang saya perlu benar-benar disentil untuk
sadar bahwa bukan hanya saya yang punya masalah tapi orang lain
9. Sering
menunjukkan kekhawatiran yang berlebihan. Apalagi terhadap tugas kuliah yang
mendekati deadline.
1. Plan
everything but do nothing. Saya punya impian macam-macam, tapi ga berusaha
mewujudkannya. Berharap semua akan datang dengan sendirinya
1. Tidak
suka pekerjaan rumah kecuali memasak dan mencuci. Lainnya baru dilakukan jika
memang sudah sangat terpaksa
1. Kurang
tegas dalam mengambil sikap.
1. susah
berbicara di forum resmi. Sering grogi dan tidak bisa menguasai situasi
Itu adalah hasil
kontemplasi saya sendiri. mungkin masih banyak yang terlewatkan, tapi
setidaknya sudah mewakili pribadi saya. Semoga dengan karakter tersebut membuat
saya menjadi pribadi yang lebih baik. Karena baik karakter baik atau pun buruk
asal kita bisa mengendalikannya, tidak akan terjadi kemungkinan yang terburuk.
0 komentar:
Posting Komentar