Senin, 02 April 2012

Menjaga Diri dan Hati

alhamdulillah saya terlahir sebagai seorang Muslim. sehingga sejak kecil saya diajari tentang nilai-nilai agama oleh orang tua saya. mereka adalah dua pribadi yang berbeda, Bapak adalah seorang yang membiarkan anaknya bebas mengekspresikan diri dengan caranya masing-masing. beliau tidak pernah memberi target kepada anaknya untuk jadi apa kelak. namun untuk masalah syariat yang sangat prinsip, beliau tidak toleran. kami sangat mengerti dan sepakat tentang ini. Ibu, adalah seorang planner. beliau sudah membimbing dari kecil tentang bakat apa yang dipunyai anaknya. dan agak ke arah memaksa karena kami sudah terbiasa malas-malasan. beliau lebih strct jika membahas mengenai akhlak dan tindak tanduk anak-anaknya. untuk itu, Ibu secara otomatis menjadi alarm pengingat untuk kami dengan wataknya yang tegas

saya sebagai wanita satu-satunya yang belum punya pasangan di keluarga tidak henti-hentinya diingatkan oleh ibu akan pentingnya menjaga kehormatan keluarga. karena sekali saja salah satu dari kami berbuat tidak baik, tentu akan mencederai seluruh nama keluarga.dan noda itu akan sulit sekali dihilangkan,  setiap kali nelfon beliau tak pernah lupa bilang "ojo muleh bengi, ojo mlaku karo cah lanang, ojo numpak angkot sore-sore". dan setiap kali saya mendengar itu saya langsung terdiam dan meringis dalam hati. selama ini saya sudah banyak melanggar panyuwunnya. jangan pulang malam; saya sering lebih dari jam 10 untuk kegiatan organisasi dan main-main. jangan jalan sama laki-laki; kadang-kadang ada kondisi dimana saya tidak bisa menghindar walaupun pada akhirnya tidak terjadi apa-apa. jangan naik angkot sore-sore karena sering kasus pelecehan seksual di angkot; saya pulang ngajar dan main sampe malem walaupun bersama orang banyak. akhirnya saya jujur kepada beliau, untungnya beliau mengerti.

saya adalah seorang Muslimah, tapi karakter saya yang selalu ingin menjaga hubungan baik dengan siapa saja membuat saya tidak ingin membatasi diri. saya ingin bergaul dengan siapa pun karena banyak hikmah yang bisa diambil dari pengalaman berteman dengan berbagai macam pribadi. namun saya sadar, sekarang saya bukan anak kecil lagi. banyak keburukan di luar sana yang tidak kita ketahui. namun saya juga tidak ingin menutup diri dari lingkungan. saya hanya ingin menjadi Muslimah yang taat namun tetap bersahabat dan terbuka kepada orang lain. saya akan selalu ingat bahwa ridho Allah bergantung pada ridho orang tua :)

untuk siapa saja yang merasa saya jauhi, sebenarnya saya tidak berubah drastis hanya berusaha menjaga diri dan hati dari hal-hal yang tidak baik. belum saatnya saja terlalu mengekspos hati terlalu jauh. dia akan menemukan tempatnya sendiri suatu hari nanti. ini bukan sebuah klarifikasi, tapi berbagi unek-unek saja. semoga hal ini tidak membuat hubungan pertemanan kita jadi luntur. saya akan tetap menjadi Milki yang periang dan heboh sendiri :)

*ditulis karena merasa ga enak sering menolak ajakan orang -,-

0 komentar:

Posting Komentar