Senin, 25 Juni 2012

Rindu Untuk Angin


inginku berada di pangkuanmu, sekarang. walau selama ini tak pernah sekali pun aku bermanja-manja kepadamu, . inginku mencium pipimu yang tidak semulus dulu, tapi aku suka. KepadaNya aku selalu meminta agar kamu terus berbahagia meskipun setiap hari harus menghadapi bocah perempuan yang seharusnya sudah beranjak dewasa lahir dan bati seperti akun. KepadaNya aku meminta pelangi akan selalu menyinari hatimu yang mendung karena kelakuanku yang kadang keterlaluan. KepadaNya aku meminta agar jangan Engkau ambil dulu kamu sebelum aku mampu mengganti perjuangan dan penderitaan dengan senyuman yang tak akan terhempas oleh waktu. bisa saja aku menggelapkan malam karena memetik bintang dan bulan hanya untukmu, tapi aku tahu bukan itu yang kamu. bertanya dalam hati "pernahkah dia bersandar kepadaku ketika letih?" "pernahkah dia menangis di depanku?" bahkan tidak sedikit pun rona wajahmu yang cerah itu memudar. entahlah ketika ku berpaling, mungkin bulir-bulir airrmata itu akan turun dalam keheningan. kamu tidak hidup untuk dirimu sendiri, untuk aku, dan empat orang lain yang juga lahir dari rahimmu, serta dia yang menjadi pasangan berbagi hidup dan pemenuh separuh agamamu. aku tidak pernah bercerita mengenai hati kepadamu. tidak pernah juga aku datang ke kamarmu pkl 12 malam hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. karena memang hal ini masih tabu di antara kita. tapi aku yakin kamu akan selalu memahamiku tentang cita, cinta, dan harapan. karena kita satu. 



aku tidak mau melihatmu menangis lagi walau hanya dalam diam. aku rindu, rindu sekali aku ingin pulang walau hanya untuk meneruskan rindu ini kepadamu. bahkan jika hal itu tidak mungkin, aku akan menangkap angin dan membisikkannya kalau aku akan selalu mencintaimu, dulu sekarang dan seterusnya.


Ibu, Ibu, Ibu


dari orang yang selalu membuatmu menangis 

2 komentar:

serbaserbipemimpi mengatakan...

“Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Israa: 23-24)

Milki Izza mengatakan...

they're everything to me :')

Posting Komentar