Senin, 15 Juli 2013

Dear My Friend :')


Ini adalah tulisan orang yang patah hati. yap benar sekali. saya sedang patah hati. cara satu-satunya mengalihkan perhatian dari perasaan ini hanyalah dengan menumpahkannya dalam tulisan ini. bukankah patah hati merupakan hal yang biasa bagi 'anak muda' ? iya memang benar. tapi ini beda, benar-benar beda. karena saya patah hati dengan orang yang aku anggap dekat sekali 3 tahun ini. dan saya menyayangkan kecerobohan saya terlalu mengabaikannya tiga tahun terakhir ini. apa saya terlalu ignorant sampai-sampai saya tidak bisa memahami dan mengetahui impian dan cita-citanya? rencana jangka pendek jangka panjang, masalah yang mengganjal hatinya sampai harus dicolokkan sendiri ke mata saya. terpampang nyata dan jelas. di saat itu lah saya memang tidak bisa menjadi teman yang baik bagi siapa pun. teman ga mampu apalagi sebagai saudari. sister fillah must have extinct :l 

Patah hati ditinggal pacar bukankah hal biasa. kalau patah hati ditinggal nikah itu baru sesuatu. kali ini saya bukan ngomongin pacar atau TTM atau friendzone apalah itu. tapi saya ngomongin teman, sahabat, saudara (ini dari sudut pandang saya) berjibaku di STAN. teman satu atap. namun jarang sekali kami ngobrol dan pergi bersama, bercerita dan bermimpi tentang masa depan, saling mengingatkan dan memotivasi dalam kebaikan. justru dia lah yang selalu tampil dengan senyumnya yang tulus dan unyu tentunya. me? kadang senyum kadang jutek. kadang ceria, kadang muram. sepertinya belum pernah sekalipun saya melihat raut marah terlukis di air mukanya? that's the power oh sincere, patience, and husnudzon? banyak hal yang saya pelajari darinya. tidak cukup tiga tahun untuk mengenalnya sebuah sms masuk berhasil membuatku terbelalak dalam sekejap. ya, dia akan menggenapkan setengah din-nya dalam waktu dekat. kemungkinan besar tahun ini. bahkan kami jarang sekali membiacarakan soal munakahat kecuali ketika main-main ngledekin saya *miss that moment* 


Hal yang aku kagumi adalah hal yang membuatku berpikir keras mengapa dia seberani itu? dia masih muda. masih banyak mimpi yang sempat aku dengar darinya yang begitu menggebu kala itu. sikapnya yang ramah, ceria, baik membuat setiap orang irresistable to love her. dia sendiri tidak berharap untuk dicintai dalam arti sebenarnya oleh orang lain. cinta ya ketika nanti ikatan resmi di hadapan Allah sudah ada. ketika saya mendengar sepenggal proses perjalanan menuju sunnah Rasul ini membuat saya merinding. merinding karena takjub dengan "sami'a waato'na" (dengarkan dan kerjakan) kepada Allah melalui orang tuanya. 

Awalnya dia tidak pernah terbayang akan segera meningkatkan status menjadi seorang istri dalam waktu secepat ini. berpikir bahwa umur 25-an baru lah pantas dia menikah. hal ini juga yang saya tau ketika kami sedang share di kosan, a 'pajamas party' bahkan saya yang justru menargetkan lebih cepat belum punya nyali besar untuk mengeksekusi. nyali mungkin istilah yang paling mudah disampaikan dibanding kesiapan jasmani dan rohani. it seems lil more complicated. 

I ask her " why now?" "mungkin memang sudah waktunya mil Allah memberikan jodoh untuk aku" "kamu ingat ga ketika umurku menginjak 20 tahun kemarin aku pernah bilang sm kamu Milk 'World seems darker' mulai saat itulah aku sudah berpikir mengenai ini"

"maksud dari segala maksud adalah menghindari fitnah. sebab haditsnya gitu, kalau sudah ada orang shaleh yang datang tapi kita tolak, akan ada fitnah (entahlah apa fitnahnya)"

"kalau ngikutin hati dan logika ya belum siap, Milk. Tapi, apakah tahun depan siap? apakah 10 tahun lagi siap? learning by doing ceritanya =)" kata-katanya yang hanya berupa pesan singkat ini pun telah mampu menggambarkan tekadmu yang bulat, tanpa keraguan. walaupun aku tidak bisa melihat ekspresimu secara langsung. kamu selalu yakin dengan apa yang telah kamu putuskan. "aku ga nyangka ketika setelah aku lulus, selang beberapa waktu ada orang yang 'menanyakan' aku melalui Abi" "kenapa dengan ****?" "kirain pun nggak dengan dia Milk. tapi itulah ya. Abiku sudah tuma'ninah dengan orang ini. aku juga heran. sebelumnya pun ada yang nanyain aku (melihat sudah lulus kali ya)hehe. Tapi Abi bilang 'masih kecil' tentu saja sempat drama-drama air mata gitu Milk. tapi sekarang sudah settled. sudah dari bulan Februari pergulatan batin" "Aku pun ngga ada yang seneng sama seseorang (ada sih tapi sekadarnya) dan ga ada kriteria khusus untuk jadi calon suami. yang penting "Dipilihin Abi" 

Ga sadar, mata ini langsung basah setelah membacanya. mungkin sudah banyak cerita ukhti yang mengalami proses ta'aruf seperti ini. tapi baru kali ini saya menemui orang yang begitu dekat dan lumayan dikenal yang mengalaminya secara langsung. it's just too amazing. Allah make it her way so beautiful. "yang penting dipilihin Abi" that makes speechless since it's rare in this world bahkan ketika saya membayangkan posisi saya di tempatnya, sungguh sulit bagi saya untuk menerima. walaupun orang itu baik, tapi aku belum mengenalnya belum mengetahui perangainya. lalu bagaimana nanti menjalankan biduk pernikahan. kataorang memang pernikahan itu pacaran yang sesungguhnya, mulai dari nol. pedekate dan saling menyelami satu sama lain. 

How sweet it is if we get the process this right. however, maybe i am just too scared. bahkan ketika saya membayangkan bahwa pasangan yang sudah mengenal lama pun belum tentu terhindar dari riak-riak yang akan menerjang. maybe it's about the different meaning of love. married before love or love since married. aku akan selalu kagum dengan mereka yang telah memilih jodoh yang ditetapkan Allah untuk membimbingnya ke surga dengan berdiam dalam doa. tidak perlu aksi show off dan pengumbaran kalimat cinta. cinta tidak akan membantumu ke surga. rahmatNya lah yang bisa. bertemu dalam doa is sweeter than anything. could I? this process is right but i can't just accept it. my friend, my sister, you'll be heading the great path of your life. i just can hopefully wish you the best. the best family ever. semoga kalian menjadi keluarga pendakwah yang senantiasa melahirkan keturunan-keturunan yang menegakkan panji-panji kebenaran Islam. i can't imagine how wonderful yours is. insya Allah aku akan datang, melihatmu memakai mahkota duduk di pelaminan dengan seseorang yang harus membuatmu tersenyum. tidak perlu sepanjang waktu, cukuplah senyum kecil berseri yang seringkali mengembang di wajahmu. semoga kamu tetap ceria bahkan lebih daripada masa dulu. mungkin sekarang dan nanti aku akan menguraikan air mata. tapi ini adalah kebahagiaan untuk mengantarmu mengarungi bahtera yang penuh dengan riak. tenanglah dan percayakan semua pada nahkodanya. maka genggam erat dan jangan pernah berpikir untuk melepaskannya. karena kamu tau hanya dia yang akan menuntunmu ke surgaNya. walaupun belum sah, aku mau mengucapkan barakallahu lakuma wabaraka 'alaikuma wajama'a bainakuma fii khoir semoga menjadi pernikahan yang sakinah, mawadah, warahmah

0 komentar:

Posting Komentar