kalau di Pati, kota kecil yang masih menjunjung tinggi niai kekeluargaan dan kekerabatan, acara pernikahan tidaklah sesimpel seperti yang biasanya terjadi di Jakarta. simpel dalam arti semua tamu yang akan diundang hanya diberikan secarik kertas pemberitahuan tanpa ada bingkisan atau makanan dari yang punya gawe. berbeda jika kita tinggal di Pati, hampir semua orang masih mempertahankan tradisi "weweh" atau hantaran makanan ke keluarga dan tamu. di keluarga saya masih lengkap baik berupa nasi berkat maupun roti. nasi berkat adalah makanan yang paling saya tunggu kalau sedang di rumah. entah kenapa nasi pemberian orang yang akan punya hajatan itu dengan berbagai macam lauk yang ditaruh di sebuah bakul plastik ini jauh lebih enak dari biasanya. kata orang-orang sih memang sesuai namanya, nasi berkat penuh dengan keberkahan karena teriring doa sesuai dengan acara yang hendak diselenggarakan. tapi kalau kita percaya sepenuhnya jatuhnya jadi musyrik. makanlah dengan senang hati karena orang lain telah bersusah payah memberikannya untuk kita :)
Selain nasi, weweh yang umum diberikan adalah roti. namun kebanyakan orang lebih memilih untuk memesan di berbagai toko bakery yang menyediakan paket untuk hajatan. pengalaman saya ikut memesan roti hajatan ini, banyak sekali pilihan yang ditawarkan tergantung budget yang dimiliki. semakin banyak rasa, harganya bisa menjadi dua kali lipat. hampir tiap minggu mendapatkan kiriman roti di rumah, rasa penasaran saya semakin meluap-luap ketika melihat penampakannya yang begitu menggoda. terlepas dari rasanya yang biasa-biasa saja. permukaannya yang mengkilap menyembul merekah dengan taburan keju dan teksturnya yang lembut. saya putuskan: saya harus bisa membuatnya!
Dan obsesi itu pun hilang menguap (nb. saya mudah gonta ganti passion). ketika saya di rumah mbak, setiap hari saya browsing resep menarik namun mudah. tadaaa... ada puding roti nih yang (kelihatannya) enak. oke, rencana sudah ditulis di papan tulis otak. saya cari bahan di dapur, hanya ada satu yang absen: roti itu sendiri. solusi yang harusnya semudah nyalain motor beberapa meter ke alfamart di muka gang berubah menjadi mission impossible ketika mbak menchallenge saya untuk membuat sendiri rotinya. woow, challenge accepted. daaan hasilnya lumayaaan memuaskan. sampai saya harus melupakan keinginan membuat puding roti karena belum bisa move on dari keindahan roti tawar bulat. kenapa jadi bulat? karena mbak tidak punya loyang untuk loaf. tapi akhirnya saya berhasil menuntaskan obsesi saya akan roti khas hajatan ini. alhasil, saya gunakan loyang cake yang 11-12 tapi hasilnya beda jauh. haha. alhamdulillah menyenangkan diri sendiri ternyata ga sulit ya :)
walaupun ga sulit karena hanya sebuah resep dasar roti manis, kita harus tetap teliti. apalagi resep yang saya terapkan ini agak berbeda dari biasanya. biasanya saya liat tv kabel disini dengan saluran AFC, Bake with Anna Olson membuat adonan roti tidak sampai 5 menit. jangan tanya apakah saya sudah coba, karena saya gatot dengan resep ini. mungkin harus punya peralatan yang plek sama dengan Bu Anna ini. haha. nah untuk yang sekarang saya contek resepnya mbak menggunakan adonan biang bernama Water Roux. biang ini terbuat dari Susu cair (atau bisa diganti dengan Susu Evaporated) dan tepung terigu. dimasaka di api kecil sambil diaduk terus sampai menjadi bubur halus. ngoomong-ngomong Susu Evaporated, udah pada tau kan cara buatnya? campurkan susu bubuk full cream (saya pakai Dancow) 3 sendok untuk 1 gelas air hangat.
to the point, saya mau membagi resepnya untuk teman-teman ya. here we go~
210 gr tepung terigu Cakra Kembar
56 gr Tepung terigu Segitiga Biru
42 gr gula halus
20 gr susu bubuk
6 gr ragi
1/2 sdt garam
22 gr mentega cair
85 gr air/ susucair/ susu evaporated
84 gr water roux
untuk water roux:
50 ml tepung terigu cakra kembar
250 ml air/ susu (campur, panaskan hingga jadi bubur halus)
yuk langsung ke cara buatnya ya :)
1. pertama, buat adonan biangnya terlebih dahulu. setelah menjadi bubur halus, jangan langsung diproses lagi. dinginkan, kalau perlu masuk kulkas
2. mikser semua bahan kering dan cair menjadi satu (jika tepung terigu 250 gr ke atas jgn pakai mikser yang kecil, karena akan hangus. pakai tangan saja)
3. pastikan adonan menjadi kalis dan lentur. untuk membuktikannya, tarik adonan ke atas, apabila tidak putus dan tidak menempel berarti sudah siap dioven
4. Resting adonan minimal satu jam sampai mengembang 2 kali lipat. setrlah itu tinju tinju adonan dan resting kembali setengah jam
5. setelah resting kedua, tinju-tinju lagi dan bagi adonan sama besar lalu bulatkan dan tegangkan permukaannya dengan cara menarik bagian atas ke bawah (hampir seperti membuat bakso). setelah tertata di loyang istirahatkan kembali selama 1 jam. lalu olesi eprmukaanya dengan kuning telur dan air agar mengkilap
4. panggang dalam suhu 175 derajat Celcius selama 45 menit
voila, makan selagi hangat ya. bisa juga diisi dengan selai favorit kamu